Mohon tunggu...
Dodik Suprayogi
Dodik Suprayogi Mohon Tunggu... Lainnya - Independen

Independen

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dialog : Ribut-Ribut Asap Pembakaran Jerami

10 Oktober 2023   05:26 Diperbarui: 10 Oktober 2023   05:39 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Asap pekat terbang membumbung tinggi, hasil pembakaran jerami di sawah Pak Marno.

Sugeng : “Lo..lo..looo Pak Marno, kok jerami padinya dibakar. Padahal udah dikasih tau Pak Budi, cara pengolahan limbah pertanian jerami padi yang ramah lingkungan itu bagaimana, kok ya masih saja dibakar”

Marno : “ Haduuuuhhh Pak Sugeng, biar hemat waktu dan cepat selesai ya dibakar saja”

Sugeng : “ Walah, asapnya itu pekat sekali menganggu banyak orang pak, saya laporin Pak Budi nanti lho”

Sambil mempraktikkan mengangkat jerami.

Sugeng : “Padahal ya banyak cara mengolah jerami padi selain di bakar, tumpuk jeraminya lalu buat tusuk sate biar jadi kompos di tengah sawah. Gak usah dibakar. Tumpuk seperti ini lalu tusuk tengahnya pakai bambo, kasih EM4 juga bisa sama  trichoderma.

Tumpukan jerami. ((PIXABAY/OLIVER_NGUYEN) By Agri.Kompas.com
Tumpukan jerami. ((PIXABAY/OLIVER_NGUYEN) By Agri.Kompas.com

Pak Budi PP Menghampiri Marno dan Sugeng.

Budi PPL : “Pak Marno, Pak Sugeng, kok jeraminya dibakar, kan udah dikasih tau pengolahannya gimana.

Marno  terdiam.

Sugeng : “Sudah saya kasih tau Pak Marno tadi Pak Budi, tetapi masih ngeyel katanya biar cepet beres”.

Budi PPL : “Sini.. sini ayo menepi ke gubuk , ada Pak Jono dan Pak Kadi sekalian saya jelaskan ya, pengolahan limbah pertanian jerami padi buat kompos jangan dibakar”.

Kadi : “Ada apa to sebenernya?”.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun