Mumpung masih muda, jangan terlena sama enaknya keadaan sekarang. Nasib nggak ada yang tau, coba bangun pekerjaan sampingan sebelum kamu dikesampingkan pekerjaan.
Dua puluh menit tidak terasa obrolan panjang antara kakek dan cucu sore ini. Berbicara banyak hal mulai dari kabar, kuliah, pekerjaan, hingga seputar dunia pertanian terutama harga gabah menjelang panen raya.
Ada satu hal yang menjadi bahan perenungan selama obrolan tersebut, yakni mengenai pekerjaan. Dewasa ini, berita mengenai PHK masal seringkali didengar, tidak memandang perusahaan kecil, perusahaan rintisan atau bahkan perusahaan besar.
Ada banyak faktor yang menyebabkan PHK masal tersebut terjadi diantaranya kondisi ekonomi yang tidak stabil atau robotisasi sektor-sektor pekerjaan yang bisa menggantikan tenaga manusia dengan robot.
Banyak motivator-motivator bisnis atau pengusaha sukses yang menyarankan, jangan menggantungkan hidup hanya dari satu sumber pendapatan usahakan minimal dua. Hal inilah yang mungkin sore ini Kakek juga pikirkan, sehingga disampaikan ke cucu-cucunya.
Bagaimana membangun pekerjaan sampingan saat sudah punya pekerjaan utama?
Pekerjaan sampingan tidak selalu dimaknai dengan membuka bisnis, bisa saja dengan mengambil freelance menulis, mengajar les musik, fotografer, reseller pakaian, atau pekerjaan-pekerjaan lepas lainnya yang tidak mengganggu pekerjaan utama.
Namun, jika cukup waktu dan sumber daya, maka tidak ada salahnya untuk memulai bisnis kecil-kecilan seperti jasa fotocopy, hidroponik sayuran, atau cemilan. Semua bisa dilakukan asalkan diperhitungkan dan direncanakan dengan matang.
Kunci dalam membangun pekerjaan sampingan saat sudah punya pekerjaan utama adalah pandai mengatur waktu. Jangan sampai pekerjaan utama terbengkalai. Pastikan ritme kerja kita juga teratur agar tidak berkutat dikejar-kejar deadline.
Apa manfaatnya memiliki pekerjaan sampingan ?
Mengandalkan satu sumber pekerjaan saja seringkali dianggap tidak bijaksana untuk diterapkan. Semakin pesatnya perkembangan teknologi di era yang serba digital seperti sekarang, tidak ada yang bisa menjamin nasib kita beberpa waktu ke depan.