Mohon tunggu...
Dodik Suprayogi
Dodik Suprayogi Mohon Tunggu... Lainnya - Independen

Independen

Selanjutnya

Tutup

Nature

Investasi Oksigen: Merawat Kehidupan Melalui Mangrove

26 Juli 2022   16:33 Diperbarui: 26 Juli 2022   16:36 849
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Jokowi tanam mangrove di Bengkalis (Foto_Diskominfotik Kab. Bengkalis)

Hari ini, Selasa 26 Juli 2022, dunia sedang memperingati hari mangrove sesuai dengan ketetapan pada Konferensi Umum Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan PBB (UNESCO). Betapa istimewanya tanaman ini, sejak 2015 hingga sekarang dunia selalu memperingatinya. 

Tema hari mangrove sedunia tahun ini adalah "International Day of the Conservation of the Mangrove Ecosystem", dapat diterjemahkan menjadi Hari Internasional Konservasi Ekosistem Mangrove. Tujuannya adalah dengan adanya pelestarian eksositem mangrove, dapat menyelamatkan pantai dari gelombang arus laut, tsunami, naiknya permukaan laut dan erosi. Selain itu mangrove juga efektif dalam penyerapan karbon.

Mangrove atau disebut juga dengan bakau merupakan jenis tanaman yang hidup di habitat air payau dan air laut. Kumpulan tanaman mangrove membentuk biodiversitas ekosistem hutan mangrove atau hutan bakau.

Hutan mangrove merupakan komunitas vegetasi pantai tropis, didominasi oleh beberapa spesies pohon mangrove yang mampu tumbuh dan berkembang pada daerah pasang-surut pantai berlumpur. Berhubungan dengan air laut, tumbuhan ini dikenal tahan terhadap terjangan arus dan gempuran ombak laut.

Berdasarkan Peta Mangrove Nasional yang resmi dirilis oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2021, diketahui bahwa total luas hutan mangrove Indonesia seluas 3.364.076 Hekatre mencakup 20 hingga 25 persen luas ekosistem mangrove dunia yang seluas kurang lebih 17 juta hektare. Menjadikan Indonesia sebagai negara dengan hutan mangrove terbesar di dunia.

Salah satu keiistimewaan fisiologis mangrove adalah sistem pengudaraan di akar-akarnya. Dalam organ akar mangrove terdapat banyak sekali jaringan aerenkim yang berfungsi membantu transport oksigen dan menjadikan tumbuhan ini beradaptasi dengan baik di habitat berlumpur yang kurang kandungan oksigennya.

Beberapa jenis tanaman mangrove memiliki keunggulan seperti jenis Rhizopora yang mempunyai akar pajang untuk mencegah tumbuhnya semaian di sekitarnya. Adapula yang mempunyai akar napas bentuk pasak (akar yang muncul tegak di permukaan tanah) dari jenis Sonneria dan Avicennia serta adanya akar napas berbentuk lutut dari jenis Bruquiera adalah untuk memberikan kesempatan bagi oksigen untuk masuk ke dalam sistem perakaran.

Sejarah Hari Mangrove

Mengutip dari laman resmi SDG Knowledge Hub, Hari Mangrove Sedunia ini ditetapkan pada Konferensi Umum Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan PBB (UNESCO) pada tahun 2015. UNESCO memang menggunakan istilah proklamasi dalam keputusannya. Keputusan lengkapnya berbunyi "Proklamasi Hari Internasional untuk Konservasi Ekosistem Mangrove". Ekosistem mangrove sendiri terkait dengan beberapa program UNESCO antara lain:

  • Man and the Biosphere (MAB)
  • Local and Indigenous Knowledge Systems (LINKS)
  • International Hydrological (IHP), serta World Heritage Convention
  • Global Geoparks Network

Negara Ekuador lalu mengusulkan penetapan Hari Mangrove Internasional ini dengan dukungan GRULAC (Group of Latin America and the Caribbean). Peristiwa 26 Juli 1998 ini, menjadi cikal bakal bagi masyarakat Ekuador dan sekitarnya sehingga setiap tahun diperingati sebagai Hari Mangrove Sedunia oleh UNESCO.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun