Mohon tunggu...
Dodik Setiyadi
Dodik Setiyadi Mohon Tunggu... -

Seorang manusia biasa yang ingin sukses dunia akhirat. Memiliki minat terhadap penerjemahan dan dunia tulis menulis. Silahkan berkunjung ke blog pribadi penulis: dodiksetiyadi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Money

Mengenal Bisnis Franchise

8 April 2013   13:45 Diperbarui: 24 Juni 2015   15:31 1986
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Franchise (atau lebih dikenal dengan bisnis waralaba) menunjukkan perkembangan yang cukup pesat di Indonesia belakangan ini. Konsep bisnis ini memang sangat menguntungkan bagi kedua belah pihak (pemilik dan pembeli sistem bisnisnya). Modal yang dibutuhkan untuk memulai bisnis ini juga relatif terjangkau. Dari semua sistem bisnis waralaba yang ditawarkan, bisnis makananlah yang mendominasi. Sebelum memulai atau mempertimbangkan bisnis ini, kenalilah terlebih dahulu konsep dan persyaratan yang diperlukan.

Apakah pengertian dari franchise itu? Franchise adalah sistem untuk menjual produk atau jasa tertentu. Franchise yang juga dikenal sebagai bisnis waralaba adalah suatu sistem bisnis yang melibatkan franchisor dan franchisee dalam distribusi suatu produk atau jasa. Sistem bisnis seperti ini memang sudah dikenal lama dan belakangan ini menjadi marak dikarenakan minat masyarakat yang semakin tinggi untuk menekuni dunia wirausaha. Franchise sendiri lebih ditekankan pada kontrak antara franchisor dan franchisee tersebut. Kontrak tersebut menuntut hubungan saling menguntungkan antara kedua belah pihak. Tentunya, win win solution dalam suatu bisnis bisa mempercepat kesuksesan.

Perlu persiapan yang matang bagi franchisor atau franchisee untuk memulai bisnis ini. Franchisor harus bisa meyakinkan franchisee untuk membeli sistem bisnisnya. Inilah tugas yang paling sulit. Franchise yang sudah terkenal biasanya tidak akan memakan waktu lama untuk menarik minat banyak pebisnis baru untuk membeli sistemnya. Lain cerita jika sistem tersebut belum dikenal orang banyak. Franchisee pasti akan berpikir panjang untuk membelinya karena risiko rugi tentu akan lebih besar. Sebelum bisa merasa yakin untuk menawarkan sistem bisnisnya, franchisor harus mempersiapkan konsep dan rencana yang matang. Rencana tersebut harus dibuat sedetail mungkin untuk meyakinkan franchisee. Sebaliknya, franchisee juga harus lebih teliti dalam membeli franchise. Ada banyak sekali sistem yang ditawarkan (kebanyakan adalah sistem franchise makanan). Kenali terlebih dahulu apa saja yang ditawarkan dan berapa saja potensi keuntungan yang bisa didapatkan. Sebenarnya tidak terlalu sulit untuk mendapatkan modal awal dalam pembelian franchise.Hanya saja, faktor penentu kesuksesan tentu ada pada usaha yang dilakukan oleh franchisee tersebut. Franchisor hanya menyediakan sistem untuk dijalankan.

Bisnis franchise sangat disarankan bagi pebisnis pemula (franchisee) yang masih agak ragu untuk mengambil risiko besar. Risiko rugi seringkali menjadi momok bagi orang yang baru pertama kali belajar berbisnis. Mereka seringkali takut produk atau jasa mereka tidak diminati oleh konsumen. Namun, sistem yang sudah teruji (mampu memberikan keuntungan yang cukup besar) punya risiko yang lebih kecil. Namun, tidak berarti sistem ini tidak mempunyai risiko sama sekali. Tertarik untuk menjalani bisnis franchise ini? Bisnis memang lebih membutuhkan tindakan daripada perencanaan yang berbelit-belit, tetapi segala hal tetap perlu direncanakan dengan baik.

Artikel ini sebelumnya pernah dipublikasikan di:

http://dodiksetiyadi.blogspot.com/2011/10/mengenal-bisnis-franchise.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun