Mohon tunggu...
DODIK SANDOYO
DODIK SANDOYO Mohon Tunggu... Teknisi - enginering

olahraga

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

pengaruh kenaikan cukai

20 Desember 2024   07:50 Diperbarui: 20 Desember 2024   07:50 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PENGARUH PENGENAAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DAN CUKAI ROKOK TERHADAP PERKEMBANGAN PERUSAHAAN ROKOK DI KABUPATEN PAMEKASAAN MADURA 

Di Indonesia terdapat berbagai jenis perusahaan rokok dengan jumlah yang banyak, hal tersebut dapat dilihat dari banyaknya produk rokok dengan berbagai jenis brand dan memproduksi. perusahaan yang Mudahnya memperoleh bahan baku yaitu tembakau dan keuntungan yang besar menjadikan usaha rokok banyak diminati. Hal ini didukung dengan kondisi Negara Indonesia yang merupakan Negara agraris. Seperti pada salah satu daerah di Indonesia yaitu madura yang mayoritas warganya merupakan petani tembakau dan tiap tahunnya dapat menghasilkan puluhan ton tembakau.     Menurut undang-undang kesehatan pasal 113 ayat 2 tembakau, dan produk yang mengandung tembakau merupakan salah satu zat adiktif yang dapat merugikan diri sendiri dan lingkungan sekitarnya. Berdasarkan undang-undang tersebut pemerintah memiliki peran dalam mengatur jumlah distribusi tembakau, yaitu dengan menetapkan tarif cukai yang dibebankan kepada pengusaha rokok sesuai dengan struktur cukai yang digunakan. Cara tersebut merupakan cara yang efektif dalam melakukan pengendalian tembakau (Chaloupka, dkk., 2010). Ada dua jenis struktur cukai yang digunakan, yaitu struktur cukai ad valorem dan spesifik. Pada awalnya indonesia menggunakan struktur pajak valorem, dimana tarif cukai untuk pengusaha kecil menengah itu sebesar 8% sedangkan untuk pengusaha besar yaitu sebesar 32%. Dengan adanya perbedaan itu adanya protes dari para pengusaha besar maka pemerintah merubah tarif PPN cukai menjadi 32% untuk semua pengusaha tembakau. Akan tetapi pada tahun 2012 struktur cukai yang 1 digunakan adalah spesifik yang berarti bahwa besarnya cukai dihitung dari kuantitas dan jenis rokok yang dihasilkan. Berikut jenis rokok yang ada yaitu Sigaret Kretek Mesin (SKM), Sigaret Putih Mesin (SPM), Sigaret Kretek Tangan (SKT), Sigaret Kretek Tangan Filter (SKTF), Sigaret Putih Tangan (SPT), Sigaret Putih Tangan Filter (SPTF), Sigaret Kelembak Menyan (KLM), Cerutu (CRT), Rokok Daun atau Klobot (KLB), Tembakau Iris (TIS), dan Hasil Pengolahan Tembakau Lainnya (HPTL). Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Frank J. Chaloupka, Richard Peck, John A. Tauras, Xin Xu, Ayda Yurekli (2010),dan Reza Fadila (2012) dijelaskan bahwa ; "Lebih dari 100 studi di Negara industri yang konsisten dalam menghasilkan tembakau menunjukan bahwa harga yang lebih tinggi disebabkan dari peranan penting meningkatnya pajak untuk pengurangan yang signifikan pada konsumsi rokok. Sebagian besar studi menghasilkan estimasi elastisitas harga permintaan pada rentang dari -0.25 sampai -0.50, yang menyiratkan bahwa peningkatan 10% pada harga rokok akan mengurangi keseluruhan konsumsi rokok antara 2.5% dan 5.0% (Chaloupka dan Warner, 2000; al.,2000). Chaloupka et Pertumbuhan sejumlah studi dari pendapat Negara yang rendah sampai menengah memberi kesan bahwa pertumbuhan harga yang sama akan tetap menghasilkan pengurangan lebih besar pada konsumsi ( Ross dan Chaloupka, 2006) " . Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Chaloupka (2010). Akan perbedaan tetapi dengan sebelumnya. sebelumnya, Pada lokasi terdapat penelitian penelitian penelitian dilakukan di Chichago dan 21 negara European Union sebagai sampel penelitian.   Sedangkan penelitian ini dilakukan pada pada perusahaan rokok yang terdaftar dikantor bea dan cukai di madura.   Berdasarkan uraian di atas maka penelitian ini dilakukan untuk memberikan bukti empiris mengenai pengaruh cukai dan PPN yang ditetapkan oleh pemerintah terhadap kelangsungan hidup perusahaan rokok yang dinilai dari harga produk 2 rokok, pendapatan penjualan dan volume produksi. Kajian Teori   Dalam kajian teori ini yaitu menjelaskan tentang teori yang digunakan. Teori yang digunakan dan mendasari penelitian ini adalah decision making theory , chosting theory, compliance of regulation theory, dan pricing theory.   Adapun kerangka konseptual dari riset ini yaitu :   Gambar 1 Kerangka Pemikiran Teoritis Pertama Cukai Per Unit H1 H3 Harga Produk Rokok Per Unit PPN Per Unit Sumber : Reza Fadilah, 2012 Gambar H2 1 merupakan kerangka pemikiran teoritis yang kedua. Pada kerangka pemikiran teoritis ini bagaimana akan cukai menjelaskan dan PPN mempengaruhi pendapatan penjualan. Dimana cukai dan PPN merupakan variabel bebas atau independen dan pendapatan penjualan merupakan variabel terikat atau independent. Gambar 2 Kerangka Pemikiran Teoritis Kedua   Cukai Per Unit H4 H6 Pendapatan Penjualan PPN Per Unit Sumber : Reza Fadilah, 2012 Gambar H5 2 merupakan kerangka pemikiran teoritis yang ketiga. Pada kerangka pemikiran teoritis ini bagaimana akan cukai menjelaskan dan PPN mempengaruhi volume produksi. Dimana cukai dan PPN merupakan variabel bebas dan volume produksi merupakan variabel independen. Kerangka pemikiran teoritis ketiga ini memiliki korelasi dengan kerangka pemikiran teoritis kedua, dimana saat pendapatan perusahaan berkurang, maka perusahan akan mengurangi jumlah produksinya.   Gambar 3 Kerangka Pemikiran Teoritis Ketiga   Cukai Per Unit H7 H9 Volume Produksi PPN Per Unit Sumber : Reza Fadilah, 2012 Gambar H8 3 merupakan kerangka pemikiran teoritis yang terakhir. Pada kerangka pemikiran ini menjelaskan bagaimana cukai dan PPN dalam mempengaruhi skema finansial yang terdiri atas harga produk rokok per unit, pendapatan penjualan dan volume produksi. Dimana cukai dan PPN merupakan variabel bebas dan skema finansial merupakan variabel independen.   Hipotesis Penelitian 1. Cukai dan PPN terhadap harga rokok per unit   3 Pada perusahaan rokok sendiri cukai dan PPN masuk dalam perhitungan penetapan harga. Dimana HPP yang diperoleh di kurangi cukai dan PPN yang terhutang kemudian ditambahkan dengan keuntungan diperoleh yang ingin perusahaan dan hasilnya merupakan harga jual eceran. 2. Cukai dan PPN terhadap pendapatan penjualan   Harga yang perusahan ditetapkan nantinya mempengaruhi akan besarnya permintaan atas produknya. Sesuai dengan fungsi permintaan sendiri, ketika harga produk rokok naik maka jumlah produk yang di minta oleh konsumen akan menurun dan ketika harga produk rokok turun maka jumlah produk yang di minta konsumenpun akan meningkat. 3. Cukai dan PPN terhadap volume produksi   Jumlah produksi yang dihasilkan oleh perusahaan nantinya akan dilaporkan kepada kantor bea dan cukai guna pembelian pita cukai dan pada saat itu juga pembayaran cukai dan PP yang terhutang di bayarkan. Jadi perusahaan rokok membayarkan cukai dan PPN yang terhutang bukan setelah barang terjual melainkan ketika barang atau rokok tersebut akan di jual atau di pasarkan.   4. Cukai dan PPn terhadap harga, pendapatan penjualan, dan volume produksi Pada sub bab sebelumnya telas di jelaskan bagaimana cukai dan PPN mempengaruhi harga, pendapatan penjualan dan volume produsi perusahaan rokok. Dimana cukai dan PPN masuk perhitungan yang dilakuakn oleh perusahan rokok dalam menetapkan besarnya harga untuk tiap unit rokok yang mereka produksi, sehingga cukai dan PPN mempengaruhi harga tiap unit rokok.   

DAFTAR PUSTAKA Astri,   2010.   4 Wilis   "Pajak   Windar. Rokok".   5 http://gitacintanyawilis.blo gspot.com. Diakses tanggal 6 Februari 2012     Bimo,  Suseno.   2010.  "Korelasi   Pearson"., http://www.statistikahdata.c om/2010/11/korelasi- pearson.html     Chloupka, Frank. J., Peck, Richard., Tauras, John. A., Xu, Xin., dan Yurekli, Ayda. 2010. Cigarette Excise Taxation: The Impact Of Tax Structure On Prices, Revenues, and Cigarette Smoking. National Bureau Of Economic Reserch, Working Paper, No 16287     Daljono. 2009. Akuntansi Biaya: Penentuan Harga Pokok dan Pengendalian. Semarang: Badan Penerbit UNDIP    Endang Kiswara, 2012. Pengaruh                                  Kenaikan PPN dan Cukai                        Rokok Terhadap   Fitriya Tayang 23 Jan 2024     https://klikpajak.id/blog/au thor/fitriya/   Pemasaran Produk Rokok   Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS19. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegor http://mulyono.staff.uns.ac.i d. Diakses tanggal 4 Januari 2012 http://www.jonathansarwono .info/korelasi/korelasi.htm.     Ken. 2010. "Cukai Tembakau   Peringkat 1" Harian Joglosemar, 25 Februari 2010 Lumbantoruan, Sophar. Akuntansi Pajak. Jakarta: PT Grasindo, Anggota IKAPI   Mason, D. Robert., dan Lind, Dauglas. A. 1996. Teknik Statistik Untuk Bisnis dan Ekonomi. Edisi Kesembilan. Jilid 1. Jakarta: Erlangga   Mulyono.  2008.  "Teori Pengambilan Keputusan (Theory Decision   Making)".     Nurhayanti, Yunita. 2011. Analysis Of Price Determination Using The Cost Plus  In  CV Mandiri Agung. Gunadarma University  Library, http://library.gunadarma.ac.i d. Diakses tanggal 4 Januari 2012     Prafitri Anggraini, Dina. 2011. "Dampak Kenaikan Tarif Cukai Tembakau Terhadap Perkembangan Industri Kecil Rokok Kretek Di Kabupaten Kudus Tahun 2008-2009". Skripsi. Jurusan Ekonomi Pembangunan.   Fakultas Ekonomi. Universitas Negri Semarang  Rahadianti, Angeline Fransisca. 2011. Analisis Pengaruh Mekanisme Corporate Governance Terhadap Nilai Perusahaan. Skripsi. Fakultas Ekonomi Universitas Resmi, Diponegoro Siti. 2009. Perpajakan: Teori dan Kasus. Edisi 5. Jakarta: Salemba Empat.   Reza Fadilah, 2012. Pengaruh Pengenaan PPN dan Cukai Rokok Terhadap Skema Finansial Produk Rokok   Robbins, P. Stephen., dan Judge   Timothy. A. 2008. Perilaku Organisasi. Edisi   12. Buku 1. Salemba Empat   Sarwono, Jonathan. n.d.   Korelasi",   Jakarta: Septiani, Aditya. 2005. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Ketepatwaktuan Pelaporan Keuangan Pada Pasar Modal Yang Berkembang: Teori Sedang Perspektif Pengungkapan. (Tesis Magister Akuntansi, Sains Semarang, 2005)   Swastha, DH Basu., dan Irwan. Menejemen Modern. Pemasaran Yogyakarta: Liberty Yogyakarta.   Wijayanto,   A.   2008.   "Analisis Korelasi   Product Moment   Pearson".,http://eprints.und ip.ac.id/6608/1/Korelasi_Pr oduct_Moment.pd f.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun