Sungguh indah warna pelangi,
terlihat elok disore hari,
duhai kawan marilah kemari,
kita kenang sweat memori.
Bak umpama daun yang kering,
gugur ditiup angin yang lalu,
ku kenang cinta sambil berbaring,
oh indahnya kisah yang dulu.
Harum baunya sibunga tanjung,
harumnya sampai melintasi gunung,
memang hati rindukan kampung,
rindu mengulang cinta yang tak rampung.
Salam berpisah di batas kota,
melempar senyum hati tak rela,
maaf kawan maaf saudara,
kututup pantun tuk sementara.
Ntar di sambung lagi ya....Hehehehe go sweat memory.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H