Mohon tunggu...
Dodi Fadli
Dodi Fadli Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Goresan goresan di tepi zaman

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Masih Berpantun

10 Juli 2010   19:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:57 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tanjung pinang kotanya ramai,
tempat berdagang perantau minang,
badan ini lemah terkulai,
pujaan hati digandeng orang.

Pintalan benang pintal berganti,
tenunan halus songketpun jadi,
jikalau tuan rindukan istri,
pandang fotonya penghibur diri.

Ambil kembang sibunga rampai,
jadikan jimat pemikat hati,
tak usah resah di tinggal pergi,
cari yang lain buat penganti.

Biarlah malam tetap berlalu,
rembulan enggan berbagi sinar,
biarlah saya disini menunggu,
menanti untuk segera dilamar.

Kenapa bulan meratapi malam,
kemana bintang yang kau agungkan,
jikala hatimu terasa suram,
baca pantunku hilangkan beban.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun