Mohon tunggu...
Dodi Bayu Wijoseno
Dodi Bayu Wijoseno Mohon Tunggu... Administrasi - Belajar, membuat hidup lebih indah

Penyuka Sejarah, hiking dan olah raga

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Bisma Dewabrata dan Perjalanan Sunyi Hidupnya di Antara Kesetiaan, Takhta, dan Cinta

17 Januari 2021   14:55 Diperbarui: 17 Januari 2021   15:07 22429
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiba saatnya Bisma diangkat menjadi Senopati Agung (Panglima Perang) Hastina, tetapi yang perlu digarisbawahi Bisma berperang bukan untuk pihak Kurawa, ia berperang untuk membela negara yang sangat dicintainya Hastinapura. 

Ketika ia berhadapan dengan prajurit wanita Dewi Srikandi di medan laga, Bisma teringat akan Dewi Amba dan ia sudah menyadari inilah akhir dari semua kehidupannya di dunia yang fana ini. 

Bisma melepaskan seluruh kesaktiannya dan meminta Srikandi untuk segera melesatkan panah pusakanya. Panah meluncur deras mengenai dada Bisma dan Bisma terjatuh.

Lakon Bisma Gugur dalam pagelaran wayang kulit Jawa. Sumber gambar: www. youtube.com/sanggar cemara
Lakon Bisma Gugur dalam pagelaran wayang kulit Jawa. Sumber gambar: www. youtube.com/sanggar cemara

Dalam sakratul mautnya Bisma meminta semua cucu Kurawa dan Pandawa berkumpul karena ia ingin melihat semua wajah mereka. Pandawa dan Duryudana serta Kurawa yang tersisa berkumpul di hadapan tokoh yang sangat mereka hormati. 

Bisma  memberikan wejangan tentang arti kehidupan dan apa yang harus dilakukan di kehidupan fana yang sebentar ini. Hanya Pandawa yang dapat menangkap maksud dan apa yang diminta Bisma di saat-saat terakhir hidupnya.

Saatnya sudah tiba ketika Bisma melihat sosok Dewi Amba yang akan menjemputnya. Sekat yang pernah menghalangi cinta mereka di dunia telah dipatahkan saat ini, sukma Amba menjemput Bisma ke alam keabadian. Bisma gugur dalam membela negaranya  dengan kesetiaan terhadap sumpahnya yang dia pegang teguh hingga akhir hayatnya. 

Sosok Bisma memberikan inspirasi kepada kita semua bahwa kebaikan perlu diusahakan terus menerus, mungkin dalam prosesnya akan banyak halangan sehingga diperlukan  laku prihatin  dan terus mendekatkan diri kepada Sang Pencipta Kehidupan,tetapi percayalah bahwa kebaikan akan selalu menjadi pemenangnya.

Baratayuda berakhir dengan kemenangan Pandawa tetapi kemenangan dengan rasa sedih karena banyak orang yang dicintai telah tiada. Prabu Yudhistira menaiki singgasana Hastinapura dengan gelar Prabu Kalimataya yang memiliki arti Raja dari jaman yang sedang berubah. 

Prabu Kalimataya membangun dan memperbaiki kembali Hastinapura hingga tiba saatnya ia lengser keprabon dan memberikan takhtanya kepada  cucu Arjuna,  putra Abimanyu, Parikesit.

   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun