Â
Deutsches Afrika Korps merujuk pada keterlibatan pasukan Jerman pada pertempuran era Perang Dunia II di medan Afrika ketika pasukan Jerman membantu pasukan Italia bertempur melawan pasukan Inggris dan anggota persemakmurannya (selanjutnya disebut pihak pasukan Sekutu).
Pertempuran yang terjadi di tempat yang jauh dari Palagan Eropa Barat ini terjadi pada tahun 1941 hingga tahun 1943. Â Meskipun hanya sebuah episode kecil dari Perang Dunia II , namun dari medan tempur Afrika Utara ini lahir strategi pertempuran tank yang melegenda.
Di tangan Jenderal hebat Jerman, Â Erwin Rommel, dengan kekuatan yang terkadang lebih kecil dari kekuatan lawan, strategi Rommel mampu membuat pihak Sekutu kalang kabut. Meskipun dari sejarah kita belajar bahwa Jerman dan pasukan Nazinya sangat brutal , namun ada perkecualian untuk Jenderal Rommel, dia adalah seorang militer profesional dan hampir tidak ada catatan buruk mengenai dirinya ataupun perlakuan buruk terhadap para tawanan perangnya. Â
Mengawali tulisan, pertama-tama perlu diberi catatan di sini bahwa peperangan juga menjadi bagian dari perjalanan sejarah umat manusia dimana kita bisa melihat ambisi, ketamakan, kebrutalan namun juga kebijaksanaan. Â Kita semua setuju, dari perjalanan sejarah tersebut kita bisa memetik pelajaran berharga bahwa seharusnya peperangan jangan sampai terjadi lagi untuk saat ini dan untuk di masa yang akan datang karena setiap peperangan akan merendahkan nilai-nilai kemanusiaan dengan korban jiwa yang besar.Â
Dalam Edisi Koleksi Majalah Angkasa yang berjudul "The Most Epic Tank Battle of Deutsches Afrika Korps" (2013: pages: 6-15) dituliskan  bahwa keterlibatan pasukan Jerman dalam pertempuran di Front Afrika dipicu oleh tindakan sembrono pemimpin Fasis Italia Benito Mussolini yang pada pertengahan tahun 1940 memerintahkan tentaranya untuk menginvasi Mesir dengan tujuan mengembalikan Italia seperti masa kejayaan zaman Romawi dulu. Namun kurangnya koordinasi pasukan, rendahnya moril pasukan, serta senjata dan logistik yang tidak memadai menyebabkan pasukan Italia dengan mudah dipukul pasukan Inggris.
Pada akhir tahun 1940 dan awal tahun 1941 banyak pasukan Italia yang menyerah dan ditawan pihak Sekutu di Afrika. Pada awal tahun 1941 Mussolini akhirnya meminta bantuan militer kepada Adolf Hitler yang disetujui oleh Hitler.
Adalah Jenderal jenius Jerman Erwin Rommel yang ditunjuk Hitler untuk memimpin pasukan Jerman di medan tempur Afrika. Sepak terjang Rommel di medan tempur gurun Afrika dalam memimpin pasukan Jerman-Italia terkenal dengan taktik tempur pergerakan tanknya yang sangat cepat dalam mengubah keadaan.
Kehebatan Jenderal Rommel  telah menjadi sebuah legenda tersendiri baik bagi pasukannya maupun bagi pihak pasukan Sekutu meski pada akhirnya pasukan Jerman di Afrika menyerah kepada pihak Sekutu di tahun 1943, saat pasukan ini menyerah Jenderal Rommel telah menyerahkan kepemimpinannya ke penggantinya karena dia ditarik Hitler untuk berkonsentrasi mempertahankan posisi Jerman dari serangan pihak Sekutu di medan tempur Eropa.
Berikut adalah 6 Fakta Deutsches Afrika Korps & strategi pertempuran tanknya yang melegenda di Perang Dunia IIÂ
1. Â Deutsches Afrika Korps dipimpin oleh Jenderal Erwin Johannes Eugen Rommel.