Hampir semua orang dikenai pendidikan dan melaksanakan pendidikan. Pendidikan dari masa tradisional hingga di era digitalisasi seperti saat ini masih dianggap sebagai salah satu jalur terbaik untuk mencapai kesusksesan. Pendidikan yang dimaksud tersebut merupakan pendidikan yang mengacu pada pendidikan pada umumnya, yaitu pendidikan yang diakui oleh Negara.
Pendidikan pada zaman purba, manusia memperlakukan anaknya secara insting, yaitu sifat pembawaan yang dilakukan demi kelangsungan hidup keturunannya. Di era modern seperti sekarang ini, mendidik secara insting diimplementasikan sebagai mendidik yang bersumber dari pikiran dan pengalaman manusia. Sehingga, manusia akhirnya dapat menciptakan cara-cara mendidik yang lebih baik dikarenakan berkembangnya kognitif, afektif, dan psikomotoriknya.
Baca juga: Pengaruh Pendidikan dan Kebudayaan Islam di Masa Pandemi Covid-19
Kegiatan mendidik mencakup banyak hal, yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan perkembangan manusia. Perkembangan manusia dimulai dari perkembangan fisik, kesehatan, keterampilan, pikiran, kemauan, sosial kultural, sampai dengan perkembangan religius manusia. Mendidik dalam konteks pendidikan dapat diartikan sebagai upaya yang bermaksud membuat manusia menjadi lebih sempurna dan membuat manusia dapat meningkatkan taraf hidupnya, dari alamiah menjadi berbudaya. Dari hipotesis tersebut, dapat diartikan bahwa mendidik merupakan membudayakan manusia.
Apa pengertian budaya? Budaya merupakan segala hasil pikiran, perasaan, keinginan, dan karya manusia secara personal maupun kelompok untuk meningkatkan hidup dan kehidupan manusia. Kebudayaan dapat diartikan pula sebagai pola hidup yang telah berkembang dan dikembangkan oleh manusia. Dalam berbudaya, ada beberapa komponen yang mendukungnya, yaitu: gagasan, norma, ideologi, teknologi, dan benda.
Baca juga: Pendidikan Era 4.0; Tantangan, Harapan dan Peluang terhadap Pendidikan dan Kebudayaan Nasional
Komponen gagasan misalnya tentang jalan tol yang dibangun Pemerintah akhir-akhir ini. Komponen ideologi misalnya ideologi Pancasila, Liberalisme, Pluralisme, dan sebagainya. Sedangkan komponen norma banyak ditemukan di dalam kehidupan masyarakat, salah satu contohnya yaitu pembatasan hubungan laki-laki dengan perempuan pranikah.Â
Pada komponen teknologi, sistem operasional yang serba dalam jaringan (daring) merupakan contoh nyata yang ada saat ini dan berkembang pesat dalam masyarakat. Yang terakhir, yaitu komponen benda, merupakan hal-hal yang dianggap benda atau dibendakan yang membantu atau penunjang dalam proses maupun berbudaya.
Baca juga: Momentum Pemajuan Pendidikan dan Kebudayaan
Pada situasi ini, kita akan mengetahui antara insting, pendidikan, dan kebudayaan. Bila insting yang hakikatnya dibawa sejak lahir, maka pendidikan dan kebudayaan didapat melalui proses belajar dan melalui tahapan-tahapan yang harus diselesaikan.
Hubungan pendidikan dan kebudayaan dalam konteks menguatkan pendidikan dan memajukan kebudayaan dapat diartikan bahwa pendidikan membuat orang berbudaya. Pendidikan dan budaya akan bersama dan saling memajukan. Makin banyak manusia yang menerima pendidikan, makin berbudaya pula manusia tersebut.Â