Mohon tunggu...
Dodi Sanjaya
Dodi Sanjaya Mohon Tunggu... wiraswasta -

Wiraswasta, tinggal di Wonosari, Gunungkidul DIY.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Terimakasih Kapitalis(me)

30 Mei 2012   06:57 Diperbarui: 25 Juni 2015   04:36 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Mengapa Mark Zuckerberg bisa menjadi orang terkaya ke-29 di dunia dan menjadi orang muda tekaya di dunia? Dan mengapa Indonesia masuk dalamperingkat negara dengan penduduk pengakses Facebook terbanyak? Lantas apa hubungan Mark Zuckerberg dengan bangsa Indonesia yangmasuk dalamperingkat negara dengan penduduk pengakses Facebook terbanyak? Saya akan mencoba mengulas.

Pertama, mengapa Mark Zuckerberg bisa menjadi pemuda yang kaya raya? Jawabannya adalah karena Mark Zuckerberg berhasil menciptakan Facebook. Dengan terciptanya Facebook, yang tanpa diduga bisa menjadi situs jejaring sosial terfavorit di seluruh dunia, Mark Zuckerberg yang semula adalah mahasiswa drop outan bisa menjadi pemuda yang memiliki assetRp176 triliun. (Pascapenawaran umum saham perdana (initial public offering/IPO), Jumat (18/5) waktu setempat atau dini hari kemarin, Zuckerberg kini menjadi orang terkaya ke-29 di dunia, mengalahkan pendiri Google Larry Page dan Sergei Brin di urutan ke-30 dan 31 menurut versi Bloomberg Billionaire Index. Dengan harga saham USD38 (Rp350.000) saat IPO, Zuckerberg kini memiliki kekayaan USD19,1 miliar; sumber exposnews.com). Kemudian pertanyaannya adalah mengapa Facebook bisa menjadi mesin uang bagi Mark Zuckerberg? Jawabannya adalah karena saat ini dunia menganut paham kapitalisme.

Kedua, mengapa banyak penduduk Indonesia seolah sudah menjadikan Facebook sebagai kebutuhan? Jawabannya adalah karena facebook bisa menjadi ajang silaturahmi dan reuni yang mudah dan murah. Di samping itu, facebook juga bisa menjadi ajang untuk ‘tampil’ atau ‘ruang pamer’ yang efektif.Dan yang paling utama adalah karena facebook merupakan situs web yang mudah diakses dan tanpa ada pungutan biaya untuk mengaksesnya. Itu yang paling penting bagi masyarakat Indonesia.

Ketiga, jika ditanyakan apakah hubungan antara kekayaan Mark Zuckerberg dan bangsa Indonesia yang masuk dalamperingkat dengan penduduk pengakses Facebook terbanyak di dunia? Jawabannya adalah keduanya sama-sama diuntungkan oleh kapitalisme.

Mari kita bayangkan, apabila setiap kali mengakses facebook atau setidaknya untuk membuat akun facebook dikenai biaya dan dalam setiap bulan dikenai biaya admistrasi, apakah masyarakat Indonesia akan dengan rela menjadikan facebook sebagai kebutuhan sehari-hari? Rela menjadi nirproduktif, corat-coret dinding sekedar ingin tampil, membuang waktu dan memecah konsentrasi dalam menjalani hari-hari. Jawabannya pasti TIDAK! Masyarakat Indonesia pasti akan berpikir sepuluh atau bahkan seratus kali sebelum memutuskan bergabung dalam situs ini. Tetapi untunglah, saat ini kita hidup di dunia yang menganut paham kapitalisme, sehingga fasilitas facebook ini bisa dinikmati dengan murah atau bahkan tidak ada biaya sama sekali. Kapitalis-kapitalis telekomunikasi di Indonesia, seperti Telkomsel, Indosat, XL Axiata, Tree, Smart Telecom, dan kapitalis dari Arab Saudi yang mencoba menghisap aset masyarakat Indonesia dengan iming-iming ‘internet untuk rakyat’nya, Axis, inilah yang mungkin dan bisa dipastikan sebagai salah satu penyumbang dana kepada manajemen facebook sehingga menjadikan Mark Zuckerberg kaya raya. Belum lagi sumbangan iklan dari perusahaan-perusahaan kapitalis dunia, yang tentu saja tidak sedikit jumlahnya. Inilah indahnya kapitalisme, terimakasih sebesar-besarnya untuk para kapitalis.Juga tak lupa mohon maaf apabila saat ini banyak masyarakat Indonesia khususnya kaum muda yang munafik tapi sok idealis, menghujat dan mempersalahkan kapitalisme sebagai biang kehancuran ekonomi nasional/ dunia. Maafkanlah kekhilafan dan kemunafikan mereka.

Demikian analisis serampangan ini, sekedar nulis, dan mohon maaf bila menyinggung hati dan perasaan.. Salam

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun