Sesuai judul videonya ia peduli dan berbagi di saat pandemi. Akun youtube Gibran dinamai GibranTV. Apakah ini sudah dikategorikan kampanye? Silahkan simak sendiri di https://www.youtube.com/watch?v=JCVbfutMWd0&feature=youtu.be&fbclid=IwAR22KGsMuSDcO6rz5I-Mjs9qnx4E9oMkz_mU25MpiKWii4guSQs0S3WnkLg
Gibran juga muncul di Instagram dengan akun @gibran_rakabuming  dengan aktivitas sudah melakukan 903 kiriman.
Bagaimana dengan Bagyo Wahyono? Ada akun facebook Bagyowahyono . Namun sepertinya akun pribadi sudah lama tidak aktif. Terlihat perubahan profil dilakukan 29 Desember 2018.
Di media youtube diketemukan akun Bajo Independen. Isinya video-video kegiatan Tikus Pithi Hanoto Baris, organisasi pendukung pasangan Bajo.Jumlahnya 5 video dengan durasi paling lama 3 menit 18 detik.
Silahkan cek di sini https://www.youtube.com/channel/UCExwQiJgs379UzgOhRM-rSg Bagaimana dengan Instagram? media sosial ini sepertinya lebih banyak memuat tautan #bagyowahyono.
Di facebook juga belum diketemukan akun organisasi Tikus Pithi. Organisasi yang mengklaim sudah lama berdiri dan tersebar di berbagai daerah di luar Solo. Â Sudah menjadi kelaziman anggota masyarakat atau organisasi memiliki akun media sosial seperti facebook. Selain bersilaturahmi sesama anggota organisasi dapat saling mendukung. Identitas keorganisian juga muncul dan keterkaitannya dengan organisasi lain. Kalau tidak punya bagaimana?
Tidak ada syarat sebuah organisasi seperti organisasi kemasyarakatan harus memiliki akun media sosial.Ini menjadi pertanyaan menarik. Yang jelas upaya pasangan Bajo menaikkan kepopuleran melalui media  sosial sepertinya belum maksimal.
Padahal saingannya yang jelas-jelas sudah populer membangun dan merawat kepopuleran melalui semua saluran termasuk media sosial. Sampai di sini persoalan keseriusan meraih kemenangan di pilwakot Solo menjadi pertanyaan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H