Apakah pasangan Bagyo-Supardjo alias Bajo memiliki kans memenangkan pilwakot Solo?
Pertanyaan ini mungkin populer di masyarakat. Sebagai pasangan independen Bajo memang terlihat underdog dalam segala hal. Salah satunya popularitas.Bagaimana kita membandingkan kepopuleran Bagyo Wahyono dan Gibran Rakabuming?
Pertanyaan kepopuleran penting diajukan berkaitan dengan demokrasi, khususnya demokrasi langsung. Ketika seseorang maju menjadi calon kepala daerah popularitas adalah kunci pertama yang harus dimiliki. Mengapa demikian?
Semenjak demokrasi langsung mewabah di bumi nusantara ini politik tak lepas dari prinsip-prinsip pemasaran alias marketing. Kandidat diasumsikan sebagai produk yang dijual kepada masyarakat untuk dipilih. Sebelum dipilih maka ia harus dikenal terlebih dahulu.
Bagaimana dapat dipilih jika ia tidak dikenal? Lebih rinci lagi sebelum terkenal maka ia melalui proses diketahui. Artinya dikenal adalah bentuk dari diketahui banyak orang. Bagaimana kita mengukur bahwa ia diketahui banyak orang?
Di dunia digital saat ini  internet menjadi alat yang dapat dijadikan ukuran. Melalui pencarian google maka akan muncul angka yang menunjukkan jumlah kepopuleran nama, kata atau apapun yang berkaitan.
Makin besar angka yang muncul maka secara sederhana makin populer apa/siapa yang dicari. Ini tentu dengan asumsi masyarakat abad 21 menggunakan mesin pencari internet. Mesin pencari (search engine) populer adalah Google.
Mengapa mesin populer dapat menunjukkan kepopuleran sesuatu/seseorang? Jawabannya adalah karena internet mencatat semua hal yang berkaitan dengan suatu kata atau bahkan gambar yang  muncul di internet. Sehingga semua hal yang tertulis/ tercatat dalam bentuk visual/video akan dapat dirangkum dalam konteks kuantitas atau jumlahnya.
Dengan mengetik kalimat "Bagyo Wahyono" di kolom google maka ditemukan kalimat Sekitar 76.000 hasil (selama 0,35 detik). Sedangkan ketika kalimat"Gibran Rakabuming" hasil pencarian menunjukkan kalimat Sekitar 1.250.000 hasil (0,49 detik).
Temuan ini secara sederhana menunjukkan seberapa besar kepopuleran seorang Bagyo Wahyono dibandingkan dengan putra sulung presiden Jokowi. Pencarian kepopuleran juga dapat kita telusuri dari akun media sosial. Akun Gibran Rakabuming di facebook telah disukai banyak orang. Akun ini juga memuat kegiatan Gibran menyapa warga kota Solo.
Terbaru ketika tulisan ini dibuat adalah tautan video youtube berjudul Peduli dan Berbagi di saat Pandemi. Video ini terlihat diproduksi secara profesional . Video dibuka dengan OBB alias opening billboard. Ada tagline Gigih Brani dalam video tersebut. Gibran terlhat menggunakan kaos Fly Emirates putih ditemani sejumlah orang berkeliling kampung.