Dengan menggunakan ilustrasi di atas maka dapat dijelaskan bahwa pasangan mantan Basri-Indar mau kembali menjalin pertemanan karena beberapa kemungkinan: sebelumnya mereka adalah teman sebelum pacaran; mereka pernah berkomitmen dalam pacaran (berencana kawin); masing-masing memandang sang mantan masih sebagai sosok yang diinginkan;entah Basri atau Indah menyatakan kepuasannya dengan hubungan mereka dulu.
Hubungan dengan mantan juga mirip dengan cinta platonik (cinta karena kekaguman tanpa hasrat seksual) yang membuka kemungkinan keterlibatan hubungan romantis bahkan kontak seksual. Artinya gairah mesra keromantisan pacaran Basri-Indar di masa lalu membuka kemungkinan adanya ketertarikan seksual dalam hubungan platonik mereka saat ini.
Penelitian sebelumnya juga menunjukkan adanya kecenderungan bahwa pertemanan mantan seperti Basri-Indar dinilai rendah dalam kualitas pertemanan (low quality of friendship) namun tinggi dalam gairah romantis (high on romantic desirability).
Hasil penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa perempuan seperti Indar lebih cenderung melakukan kontak pribadi dengan mantan pasangan yang memiliki kualitas yang diinginkan. Artinya Indar mau membuka kembali hubungan dengan mantan pacarnya Basri karena Basri laki-laki yang masih memenuhi kriteria dirinya.
Menariknya individu yang menerima, merasakan atau mendapat sesuatu (cinta, status, pelayanan, informasi, dll) dari mantannya maka lebih tinggi kualitas hubungan dengan mantannya, khususnya jika merasa puas dengan hal yang dirasakan, didapatkannya. Artinya jika Basri merasa puas dengan hubungan dengan Indar maka hubungan terus akan terus berlanjut. Demikian pula sebaliknya.
7 Faktor dominan pendorong jalinan mantan
Hasil penelitian dengan responden beberapa ratus orang memunculkan 7 faktor dominan yang mendorong seseorang membuka jalinan pertemanan dengan mantan. Ketujuh faktor tersebut adalah: sentimentalitas, pragmatis, melanjutkan gairah romantis, anak-anak dan sumber lainnya, berkurangnya gairah romantis, memelihara hubungan sosial, dan akses seksual.
Contoh faktor sentimental (berkaitan dengan perasaan): ia adalah pendengar yang baik; ia memahami saya lebih dari orang lain; jika saya perlu bantua ia langsung menolong, saya nyaman bebicara dengannya dll.
Contoh faktor pragmatis: mantan saya orang kaya; mantan saya jago masak; mantan saya punya koneksi sosial yang bagus; saya ingin memantau terus masa depan mantan saya dll.
Contoh faktor melanjutkan daya tarik romantis: saya masih ingin kencan dengannya; saya masih cinta dengannya, saya merindukanya; saya cemburu melihat hubungan dengan pasangannya sekarang; agar pasangan mantan saya tahu kalau saya masih gentayangan; saya ingin agar pasangannya sekarang cemburu' saya masih menikmati cumbuan dulu bersamanya dll.
Contoh faktor anak-anak dan sumber lain: kami sama-sama punya anak seumuran; kami tetanggaan; saya membantu keuangan mantan dll.
Contoh faktor berkurangnya gairah romantis: kami pasangan yang tidak rukun, saya tidak bergairah dengannya; mantan saya sudah tidak menarik dll.