Parangtritis, Parangkusumo, dan Mitos Nyi Roro Kidul

Satya Alfi Syahr meminta maaf karena keisengannya membuat heboh (kumparan.com). Melalui laman facebook Alfi mengajak ribuan orang untuk  serbu pantai Parangtritis dengan menggunakan baju warna hijau pada 22 September 2019 nanti. 

Ajakan Alfi ditanggapi oleh lebih dari 12 ribu orang yang tertarik hadir. Alfi mengaku ajakan ini hanya sebagai lelucon tandingan  rencana satu juta orang berkunjung ke Area 51. Area 51 dipercaya sebagai tempat rahasia milik pemerintah Amerika Serikat yang menyimpan rahasia militer. 

Di Indonesia khususnya warga Yogyakarta ada mitos yang melarang penggunaan  busana warna hijau ketika berkunjung ke pantai Parangtritis. Dipercaya warna hijau dapat membawa bencana karena warna tersebut milik penguasa pantai Selatan Nyi Roro Kidul.

Parangtritis tujuan turis

Pantai Parangritis lokasinya di selatan kota Yogyakarta. Jaraknya sekitar 30 km masuk wilayah administrasi Kabupaten Bantul. Pantai ini memang favorit masyarakat untuk menyaksikan deru ombak dan semilir angin pantai Selatan Jawa. Biasanya ramai ketika pagi hari. 

Saat itu debur ombak memang tidak begitu kencang. Meskipun demikian di pantai ini sangat tidak dianjurkan untuk mandi berenang. Selain karena ombaknya yang besar pantai Parangtritis geografis tanahnya juga tidak selandai seperti yang terlihat. 

Ada keyakinan pantai ini berada di bibir palung atau jurang pantai yang dalam. Hal ini diindikasikan dengan kuatnya arus dalam yang mampu menyedot mereka yang berenang di atasnya. 

Bukan sekali dua kali korban terbawa arus diberitakan. Meskipun demikian masyarakat tidak kapok untuk terus berdatangan ke pantai berpasir dan landai ini.

Parangkusumo tempat laku mistis

Dalam kesehariannya pantai yang sering menjadi praktek laku mistis bukanlah Parangtritis. Mereka yang percaya berhubungannya alam gaib dengan politik raja Jawa terjadi di pantai Parangkusumo. Lokasinya tak jauh dari pantai Parangtritis. Di pantai ini keramaian terjadi di bulan Suro. 

Selain itu rutinnya setiap malam Selasa Kliwon dan malam Jumat Kliwon para pelakon mistis berdatangan  ke pantai Parangkusumo. Di pantai ini ada dua buah batu yang dipercaya sebagai tempat duduk Panembahan Senopati (awal muasal raja Jawa) ketika bertemu Kanjeng Ratu Kidul.