Sebuah video viral di media sosial.Terlihat Iriana Joko Widodo sedang mencium Hajar Aswad di kota Mekah. Sesaat setelah mencium batu itu ibu negara Republik Indonesia itu menangis dan lari ke pelukan suaminya. Momen menyentuh batu hitam incaran jemaah haji dan umroh itu  begitu mengharukan.
Iriana Jokowi memang wajar  terharu. Bagaimana tidak, semua yang datang ke Mekkah pasti ingin menyentuh batu bersejarah itu. Namun apa daya tak semua orang punya kesempatan menyentuhnya.Â
Bahkan lebih dari itu, sebagai tamu undangan Raja Salman, bersama keluarganya ibu Iriana dapat masuk ke dalam ruangan kubus yang menjadi patokan arah sholat muslim sedunia. Sungguh kesempatan langka yang tak ternilai harganya.
Lebih dari 1000 tahun lalu seorang bernama Ali Zainal Abidin pernah juga terharu menangis ketika berbicara perihal Hajar Aswad. Dikutip dari buku Haji karya Ali Syariati berikut dialog antara cicit Nabi Muhammad SAW dengan muridnya yang bernama Asy-Syibli:
Ali Zainal Abidin : "Apakah Anda telah berjabatan tangan dengan Hajar Aswad (yakni memegang dan menciumnya) dan telah pula menunaikan shalat di Maqam Ibrahim?"
Asy-Syibli: "Ya, benar....itu telah saya lakukan."
Mendengar jawaban Asy-Syibli itu, Ali Zainal Abidin tiba-tiba menangis dan meratap seolah-olah hendak meninggalkan dunia ini, "Ya sungguh benarlah, barangsiapa berjabatan tangan dengan Hajar Aswad seolah-olah ia berjabatan tangan dengan Allah! Karena itu, ingatlah baik-baik wahai manusia, janganlah sekali-kali kalian berbuat sesuatu yang dapat menghilangkan martabat kalian..., Janganlah sekali-kali memerosotkan kehormatan kalian sendiri dengan perbuatan maksiat dan durhaka kepada Allah. Jagalah kalian melakukan sesuatu yang diharamkan Allah swt seperti yang dilakukan oleh mereka yang hidup bergelimang di dalam dosa!"Â
Sejarah mencatat bahwa Hajar Aswad memiliki banyak peristiwa penting dan menarik. Di antaranya adalah peristiwa di akhir bulan Muharram 1351 H ketika seorang laki-laki dari Afghanistan mencungkil pecahan Hajar Aswad dan mencuri potongan kain Kiswah serta sepotong perak pada tangga Ka'bah. Penjaga masjid mengetahui perbuatan itu kemudian menangkapnya, dia pun dihukum mati.
Pada 28 Rabiul Akhir 1351 H datang Raja Abdul Aziz bin Abdur Rahman Al Faisal As Saud ke Masjid al-Haram dalam rangka perekatan pecahan Hajar Aswad . Perekatan tersebut dilakukan setelah diadakan penelitian oleh para ahli untuk menentukan bahan khusus yang digunakan untuk merekat batu pecahan Hajar Aswad, yaitu berupa bahan kimia yang dicampur dengan minyak misik dan ambar (Republika)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H