Mohon tunggu...
Doddy Salman
Doddy Salman Mohon Tunggu... Dosen - pembaca yang masih belajar menulis

manusia sederhana yang selalu mencari pencerahan di tengah perjuangan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Ketika WhatsApp Ikut Perang Melawan Hoaks

5 April 2019   04:03 Diperbarui: 5 April 2019   04:36 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kenapa saya pilih Jokowi?  Kenapa saya pilih Prabowo?Itulah pertanyan utama dan pertama yang masih dilontarkan sebagian pemilik suara pemilu presiden 2019. Khususnya para pemilik suara yang dikategorikan undecided voters alias pemilik suara yang masih galau.

Dengan waktu pencoblosan yang tinggal 13 hari lagi para pemilih galau ini boleh bangga karena jelang detik-detik pencoblosan 17 April nanti merekalah yang menjadi sasaran utama para capres dan relawannya. Melalui iklan kampanye di media cetak, siaran, internet para pemilih galau dicoba dibujuk  untuk memilih capres yang paling sesuai dengan kepentingan dan perasaannya.

Para pemilih galau ini bisa banyak kategorinya. Mulai dari mereka yang sama sekali belum memilih alias pemilih pemula hingga yang galau karena berbagai pertimbangan. Misalnya karena keluarga terdekat berbeda-beda pilihannya. Keluarga sering dijadikan rujukan dalam persoalan politik.

Tak cuma di Indonesia, kondisi ini juga terjadi di banyak belahan dunia. Kegalauan juga terjadi jika kawan-kawan bermain (peer group) berbeda pilihan. Sejak pilkada DKI pertemanan yang bubar karena beda pilihan menjadi hal yang jamak terjadi.Pertemanan karena afiliasi pilihan politik di sisi lain malah subur bak jamur di musim hujan.

Kegalauan juga terjadi karena informasi yang beredar berlimpah banyak. Baik informasi dengan fakta maupun informasi dengan kabar bohong alias hoax.Untuk yang satu ini Masyarakat Anti Fitnah Indonesia bermitra dengan WhatsApp membuka saluran cekfakta di +62855-7467-6701. Cukup ketik satu kata yang ditayakan akan otomatis dibalas. Misal kata: Vaksin. Maka semua yang berkaitan dengan hoax vaksin akan muncul.

Saluran cekfakta ini tentu menjadi obat galau yang diharapkan mampu mengurangi penyebaran hoax dan menumbuhkan masyarakat yang sadar literasi media yang selalu cek dan ricek informasi yang ada. Masyarakat yang saring sebelum sharing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun