Mohon tunggu...
Doddy Salman
Doddy Salman Mohon Tunggu... Dosen - pembaca yang masih belajar menulis

manusia sederhana yang selalu mencari pencerahan di tengah perjuangan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Media dan Semburan Kebohongan

20 Februari 2019   06:45 Diperbarui: 20 Februari 2019   06:51 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Art Silverblatt dkk dalam bukunya Media Literacy: Keys to Interpreting Media Messages (2014) menjelaskan ketrampilan dasar literasi media adalah kemampuan berpikir kritis (critical thinking). Keterampilan berpikir kritis memungkinkan orang membuat pilihan bebas terkait dengan 1) pemilihan media sesuai kebutuhan dan 2) bagaimana menafsirkan informasi yang mereka terima melalui saluran komunikasi massa. Pemilihan media menjadi titik awal praktek berpikir kritis. 

Artinya sejak awal media telah diseleksi berdasarkan kredibilitas (credibility) dan keterandalan (reability) informasi. Dengan sejak awal menyeleksi media yang menjadi sumber informasi maka kemungkinan terkena semburan kebohongan sudah diminimalisir sejak awal. 

Selanjutnya media yang telah lolos seleksi kredibilitas dan keterandalan berita/ informasi ditafsirkan dengan memahami konteks dan kesejarahannya. Artinya informasi/berita yang disajikan media dikaitkan dengan persoalan yang melingkupinya dan juga posisinya di masa lalu. Hal ini dilakukan agar setiap informasi/berita tidak ditelan langsung melainkan "dikunyah" terlebih dahulu.

Selain bersikap kritis literasi media juga memberi penekanan kepada kesadaran bahwa informasi/berita memiliki dampak, baik secara perseorangan maupun kepada masyarakat. 

Dengan kata lain literasi media memberikan kesadaran bahwa media memiliki pengaruh bahkan dapat membentuk sikap tindak dan cara pandang seseorang dan masyarakat. Artinya keberhati-hatian dalam penggunaan media, baik informasi maupun komunikasi, sejak awal sudah terintegrasi oleh mereka yang melek media.

Semburan kebohongan sebetulnya sudah sejak lama muncul di masyarakat dan makin mewabah dengan maraknya kemudahan menyebar dan menerima informasi melalui media sosial. 

Melimpahnya informasi sulit untuk dielakkan namun dengan ketrampilan memilih dan memilah informasi bertajuk literasi media maka menjadi korban semburan kebohongan dapat diminimalisir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun