Ketika Presiden Jokowi suka bagi bagi sepeda dimanapun di Indonesia, beliau sekarang digelari dengan "Presiden Sepeda" oleh anak anak dan juga mungkin yang dewasa. Banyak yang lucu-lucu ketika ada acara bagi bagi sepeda dengan beberapa pertanyaan dari Presiden Joko Widodo kepada beberapa orang terpilih untuk mendapatkan sepeda.
Ketika sang Presiden Joko Widodo ingin membagikan sepeda disuatu tempat, terjadi dialog dengan seorang anak sekolah dasar : Hayooo.......... Sebutkan nama nama ikan ?! sang anak menjawab dengan satu Ikan lele, ikan pa'us, ikan teri, bagus...... apalagi ?! Ikan .......Ikan....... (semua hadirin meledak tertawa terbahak bahak)........ akhirnya dijawab sianak Ikan Nkongtol. Yaaa.........bagus..... Ikan Tongkol. Hayo ulangi lagi Tanya Presiden ................ Ikan apa....... hayo.... Sianak menyebutkan ikan....... Â Ikaaannn...... sianak lebih jelas lagi sembari ragu menyebutkan nama salah dari nama ikan tersebut (semua hadirin lebih pecah meledak tertawa terbahak bahak) .... Ikan apa ? Hayo ikan apa Tanya Presiden lagi...... dijawab oleh sang anak..... Â Ikan Toonggkool. Iya bagus.... Ikan tongkol jawab Presiden. Hayoo.... Ambil sepedanya.
Untuk menjawab semua yang nyinyir terhadap kalimat do'a yang disampaikan oleh Bung Tifatul Sembiring, Jawabannya adalah Pak Joko Widodo makanlah Ikan Tongkol lebih banyak lagi bersama kesukaan menu makanan Pak Jokowi. Semoga lekas gemuk yaaa.
Memang bagi para pendukung serta pendukung bayaran Pak Jokowi, tidak ada yang benar semua kalimat yang membaikkan (selalu dianggap menyindir-negative thinking) jika disampaikan oleh semua partai atau semua pihak yang bertentangan dengan kelompok kekuasaan saat ini. Kelompok kekuasaan ini memang sedang limbung karena elektabilitas Pak Jokowi saat ini sangat anjlok. Apalagi dengan kedatangan dan kunjungan resmi Sekjen Partai KOMUNIS Vietnam di Istana Negara tanggal 22-24 Agustus 2017. Ada kepentingan apa dari Partai Komunis Vietnam datang secara resmi ke Indonesia ? Artinya saat ini ada angin segar dari pemerintah Indonesia terhadap paham Komunis.
 Presiden Joko Widodo juga mengatakan tidak ada tampang Diktator, bagaimana tampang ndeso seperti ini dikatakan Diktator, akan tetapi ada ucapan Presiden Joko Widodo untuk melakukan PENGGEBUKAN kepada pihak lawan politik dengan ucapan "Akan saya gebuk".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H