Banyak contoh pendatang baru yang sukses melesat berada di posisi terbaik
Sesuatu ya, alhamdulillah..respon yang dengar: Syahrini banget. Lihat mobil seliweran di jalan, lihat Volvo lansung ingat “safety”. Minum Cocacola jadi ingat “selalu”. Menunjukkan kelas pengguna gadget agar terlihat berbeda, dari daftar prioritas pilihan langsung teringat gadget keluaran Apple. Demikianlah sebagian orang, perusahaan dan produk mempunyai eksistensi tersendiri.
Posisi (positioning) dalam bisnis sangatlah penting. Keberhasilan suatu tujuan atau target suatu bisnis ditentukan dengan eksistensi di gelanggang. Eksistensi tersebut didapat melalui posisi terbaik dalam strategi pemasaran. Strategi dimulai dengan sebuah gagasan untuk menciptakan kata kunci yang menunjukan kredibilitas sebuah produk atau jasa dimata khalayak konsumen.
Apakah hal ini hanya bisa dilakukan oleh perusahaan yang sudah established? Tidak juga. Banyak contoh pendatang baru yang sukses melesat berada di posisi terbaik. Apa saja pendekatan yang mereka lakukan untuk sampai ke tahap puncak positioning di gelanggang pasar bisnisnya? Dan apa yang bisa kita terapkan ke dalam strategi bisnis yang baru akan kita mulai? Simak berikut ini:
1. “Cari” dan tentukan Ceruk Pasar terkuat anda (Niche)
Sebelum memulai, analisa seteliti mungkin ceruk pasar yang “hilang” di pasar. Apa maksudnya? Pikirkan kelompok niche yang luput kebutuhan uniknya atau kebutuhan yang lebih spesifik yang belum terlayani oleh pasar. Contohnya: Anda jago bikin Pizza, terpikir mau jualan Pizza. Ada “pemain” pizza yang sudah terkenal, digemari, ada jasa delivery ordernya. Tapi harganya cukup mahal untu kantong anak kost dan keluarga golongan menengah kebawah. Lekas temukan cara, siasat dan strategi yang berbeda untuk bisa melayani niche tersebut, tapi tetap dengan kualitas Pizza yang sama atau lebih enak kalau bisa. Sehingga anda punya jalur kompetisi sendiri untuk membangun pasar sekaligus kredibilitas anda: Mau makan pizza enak, nggak ribet, murah dan cepat? Ya Tono Pizza aja! (misalnya).
2. “Curi” Ceruk pasar dari Pelanggan Kompetitor Terberat Anda
Masih Tono Pizza ya contoh kasusnya. Kebetulan dilingkungan usaha Tono Pizza, tidak ada pesaing sejenis termasuk yang sudah ngetop. Kalau mau makan Pizza harus ke Mall. Kalaupun pesan antar pasti datangnya lama dan ada minimal ordernya. Nah ini dia, peluang buat Tono Pizza untuk mencuri ceruk pasar terdekatnya! Yakinkan konsumen, mau makan merek atau makan Pizza? Mau cepat atau menunggu? Mau puas kenyang dan murah karena ukuran pizza Tono bisa lebih besar dengan harga yang sama dari merek sudah terkenal?
Berikan kepercayaan kepada ceruk pasar terdekat anda untuk lebih mempercayai anda dengan pendekatan yang lebih personal, akrab, ramah dan pastikan semua warga kompleks dan kecamatan disana hapal no telp anda. “Halo, Tono Pizza, anter dong ke Gang Rambutan yang rumah samping mesjid” kata pelanggan. “ OO ibu Rini ya, mau pesan yang biasa atau mau coba yang lain bu?” Nah kalau sudah akrab begitu, positioning anda jelas semakin kuat.
3. “Cium” ceruk pasar yang patah hati
Suka belanja di Carefour? Maksudnya suka? Sering atau senang? Karena bisa jadi sering tapi belum tentu suka. Kan harganya paling murah? Iya tapi mana tahan ngantrinya. Satu kasir bisa ngantri 20 – 30 orang. Belum lagi kalau ada yang beli buah belum nimbang tapi sudah nangkring di kasir, terpaksa kasir mengurusi dulu timbangan buah tersebut dan pastinya antrian makin lama dan menjengkelkan. Nah cermati itu kelemahan sebuah hyper market yang memang harganya murah, tapi miskin pelayanan. Pelanggannya saja sudah ribuan, mana bisa melayani secara pribadi satu persatu. Intinya cari kelemahan – kelemahan pesaing, cari tahu juga jenis kejengkelan dan ketidak puasan pelanggan dan cium mereka dengan tawaran alternatif yang memberikan solusi ketidak puasan tersebut.
4. “Cuek” dengan Tantangan Persaingan harga
Masih banyak kok cara agar eksis dalam persaingan bisnis diluar kompetisi harga. Jangan mau ikut – ikutan banting harga, super diskon atau kegiatan sejenis. Tapi tetap punya kesan lebih menguntungkan bagi pelanggan jika mereka memilih anda. Apalagi kalau kta tidak mengeluarkan cost operation sebesar pelanggan. Siasati harga tanpa memotong banyak keuntungan. Dari pada saingan banting harga, mendingan kita kreatif dalam hal: pendekatan pelanggan, sosialisasi produk dengan menawarkan nilai tambah, inovasi dan gairah belanja mereka. Lakukan juga maintenance dengan selalu menghubungi mereka dengan promosi penawaran yang baru, segar dan variatif. Membuat ikatan emosional sehingga tingkat awreness anda tidak akan turun dan sekali mereka belanja, akan rindu dan datang lagi untuk berbelanja.
5. “Celebrity” itu anda
Salah satu cara sukses bagi bisnis pemula adalah sebelum ngetop produknya, pemiliknya harus ngetop dulu. Jadilah celebrity di ceruk pasar anda. Bangun komunitas yang senantiasa rajin dari mulut ke mulut promosi tentang anda. Jadilah celebrity di dunia online, di masyarakat dan tentunya ceruk pasar yang memerlukan layanan produk anda. Optimalkan media online, sosial media dan keuntungan internet lainnya. Aktif juga dalam kegiatan, acara, program yang melibatkan komunitas dan banyak orang, misalnya jadi sponsor gerak jalan, membuat sayembara blog: Pengalaman enaknya makan pizza pak Tono, misalnya, atau bagi – bagi Pizza gratis ke sekolah – sekolah dan lain sebagainya. Atau siap sangka, penyanyi yang menghibur pelanggan di resto anda ternyata ownernya sendiri. Banyak deh caranya, mari digali kreatifitasnya.
Demikian Tips 5C yang bisa anda lakukan agar bisnis anda mendapatkan posisi terbaik justru disaat anda memulainya, semoga bermanfaat.
Doddy Hidayat
Konsultan Kreatif
doddysaja@gmail.com
Artikel Terkait:
1. 5 Hal "Jangan Buru - Buru", Kiat Bagi Bisnis Pemula
2. Tips Marketing: 7 Hal Terburuk Dalam Strategi Pemasaran
3. 5 Alasan, Perusahaan Besar Harus Belajar Dari UMKM
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H