Mohon tunggu...
Inovasi

Macron, Dinding Ramah Lingkungan Berbasis Mikroalga Karya Mahasiswa UB

10 Juni 2016   15:27 Diperbarui: 10 Juni 2016   17:36 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tim MACRON
Tim MACRON
 Udara merupakan faktor yang penting dalam kehidupan, namun dengan meningkatnya pembangunan fisik kota dan pusat – pusat industri, kualitas udara telah mengalami perubahan. Pencemaran udara dewasa ini semakin menampakkan kondisi yang sangat memprihatinkan . Kualitas udara yang buruk tidak hanya bersumber dari polusi udara luar ruangan, tapi juga berasal dari polusi udara dalam ruangan. Kualitas udara dalam ruangan sangat mempengaruhi kesehatan manusia, karena hampir 90% hidup manusia berada dalam ruangan. Sebanyak 400 sampai 500 juta orang khususnya sedang berhadapan dengan masalah polusi udara dalam ruangan.

Hal ini yang menggerakkan mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian (FTP), Universitas Brawijaya, Malang melalui Program Kreativitas Mahasiswa Karsa Cipta (PKM-KC) yakni Stefanus Yoga Anang Wibowo (TBP, 2013), Juli Erwanda (TBP, 2013), M. Doddy Darmawan (TBP, 2013), Fathimah Azzahra (TBP, 2013) dan Meris Novarista Christiawan (TIP, 2014) dengan bimbingan Wahyunanto Agung Nugroho, STP, M.Eng menciptakan dinding penyegar ruangan yang diberi nama MACRON (Modern Microalgae Greenwall).

Menurut salah satu pencipta MACRON, Stefanus Yoga. “Kurang lebih 70% pencemaran udara di sebabkan emisi kendaraan bermotor yang mengeluarkan zat-zat berbahaya yang dibawa masuk ke dalam ruangan melalui aliran udara ventilasi. Karbon monoksida (CO) dalam udara bebas akan teroksidasi menjadi karbon dioksida (CO2) sehingga dapat membahayakan kesehatan. Oleh karena itu, perlu adanya penerapan teknologi moderen yang mampu mereduksi pencemaran udara berupa CO2 di dalam ruangan sehingga bisa menciptakan udara di dalam ruangan yang sehat”.

MACRON dibuat dengan memanfaatkan mikroalga sebagai substrat untuk mereduksi polusi CO2yag ada pada ruangan. Inovasi ini mengaplikasikan teknologi bioproses dengan penerapan biofiltrasi udara menggunakan mikroalga chlorella vulgaris. Proses penyerapan CO2 oleh mikroalga terjadi pada saat fotosintesis, dimana CO2 digunakan untuk reproduksi sel-sel tubuhnya. Pada proses fotosintesis tersebut selain memfiksasi gas CO2, juga memanfaatkan nutrien yang ada dalam badan air. Dengan mempertimbangkan kelebihan teknologi ini maka inovasi karya ini diharapkan dapat mengurangi emisi gas CO2dan berperan sebagai penyegar udara dalam ruangan sehingga menciptakan lingkungan Indonesia yang lebih sehat dan bersih udaranya.

Dinding penyegar ruangan ini berbentuk dinding kaca yang terdapat lapisan biofilm mikroalga yang telah diimobilisasi menggunakan alginat. Terdapat pula bak penampung air yang dicampur dengan pupuk walne,vitamin serta air laut sebagai nutrient bagi mikroalga agar tetap hidup dan dapat memfiltrasi udara denga maksimal. Prototype dari MACRON juga dilengkapi instalasi pemompaan air dari bak penampung ke lapisan biofilm mikroalga pada dinding kaca agar sirkulasi nutrient bagi mikroalga terus berjalan.

“diharapkan MACRON kedepannya dapat dibuat dalam skala besar dan dapat diaplikasikan langsung pada ruangan yang memiliki resiko polusi yang tinggi sehingga dapat menciptakan udara yang segar dan menyehatkan” katanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun