Aku berjalan lagi, menyongsong musim kemarau
permukaan tanah dan langit tampak retak-retak
terasa benar kesepianku kembali bergema
pada setiap langkahku, terdengar tangisan lirih
seperti dilantunkan para penghuni kuburan
harus kulupakan semua yang bernama nyaman
dan akan kucamkan baik-baik pernyataan Chairil:
hidup hanya menundak kekalahan!
Musim kemarau yang panjang tak beraturan
menjadi partitur lagu orang-orang kalah
hidup tanpa gerak dan kehendak
nasibnya dipermainkan penguasa dan pengusaha
yang bersekongkol jadi calo anggaran
mengubah makna birokrasi menjadi brokerisasi
angin kering menyanyikan kepiluan itu di pabrik-pabrik
di sawah dan ladang, yang kehabisan pupuk dan air
sedang di televisi dan sosial media
para pendukung calon presiden saling mencela
para ulama terus-menerus mempertajam fatwa
tapi entah untuk apa, sedang sorga tetap milik Tuhan
Bandung, 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H