Mohon tunggu...
dr. I Nyoman Prabawa R.
dr. I Nyoman Prabawa R. Mohon Tunggu... -

Seorang dokter yang memiliki sebuah impian sederhana yaitu memisahkan profesi untuk sosial dan entrepreneur untuk finansialnya.

Selanjutnya

Tutup

Money

Menjamurnya Fakultas Kedokteran Menjadi Peluang Dalam Berbisnis

10 Oktober 2013   23:24 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:42 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Pembaca sekalian sampai dengan saat ini tercatat banyak universitas-universitas yang membuka program studi pendidikan dokter. Menurut data yang saya dapat dari Wikipedia Indonesia terdapat 74 universitas di Indonesia yang membuka jurusan kedokteran dan 10 diantaranya berlokasi di DKI Jakarta. Menurut situs berita JPNN rasio ideal dokter berbanding jumlah penduduk ialah 1:10.000 jiwa bahkan negara maju sudah di angka 1:5000 jiwa. Untuk memenuhi rasio ideal tersebut Indonesia membutuhkan sekitar 210.000 dokter, sedangkan saat ini baru terdapat sekitar 80.000 dokter. Indonesia memang masih  kekurangan tenaga medis terutama di daerah-daerah terpencil. Sayangnya penyebaran dokter masih belum merata dan masih menumpuk di kota-kota besar.
Dalam memenuhi kuantitas tersebut tentunya harus dibarengi dengan kualitas dari kompetensi seorang dokter agar tercapainya efektifitas rasio ideal yang di butuhkan. Oleh karena itu pemerintah mengadakan sistem UKDI (Ujian Kompetensi Dokter Indonesia) juga sistem internship dan PTT yang diharapkan dapat menjaga kualitas serta pemerataan kuantitas dokter di Indonesia.
Banyak orang yang beropini tentang tingginya permintaan kebutuhan dokter merupakan salah satu penyebab menjamurnya fakultas kedokteran di Indonesia. Entah karena orientasi pemenuhan kuota atau menjadi peluang baru untuk pelaku industri pendidikan. Mengapa peluang? Karena fakultas kedokteran merupakan program studi yang saat ini masih berada di peringkat teratas dalam hal biaya maupun peminat. Dengan adanya demand dan cost yang sama-sama tinggi tentu menjadi peluang bisnis yang sangat menjanjikan.

Bayangkan, tiap tahunnya rata-rata fakultas kedokteran swasta maupun negeri bisa menerima mahasiswa sebanyak 100-300 anak, dengan biaya masuk saat ini diatas nominal 100 juta (untuk universitas swasta).
Dengan mengambil contoh jumlah minimal saja, bila 100 orang mahasiswa baru masuk dengan biaya per orang  sebesar 100 juta rupiah maka :
100 anak x 100 Juta = 10 Milyar / tahun
Angka diatas merupakan omset minimal untuk sebuah univesitas swasta saat penerimaan ajaran baru yang hanya bersumber dari fakultas kedokteran saja dan belum termasuk biaya spp, biaya praktikum dll.

"Menggiurkan bukan?"

Dampak positif dari menjamurnya fakultas kedokteran ini juga terciptanya peluang-peluang baru dikarenakan jumlah pasar yang meningkat. Mulai dari meningkatnya permintaan dosen dan staf karyawan, belum lagi alat-alat kesehatan, buku kedokteran hingga kost-kostan. Ini menjadikan peluang baru dengan segmen pasar yang baru juga. Sebagian mahasiswa FK memang terkesan ekslusif dan rata-rata berasal dari keluarga yang cukup loyal dalam hal memfasilitasi anak. Oleh karena itu sebagai pelaku bisnis ini dapat memberikan pasar tersendiri karena keunikannya, kategori premium pun bisa dimasukan dalam segmen pasar ini.

Nah sekarang tinggal kita yang menentukan, apa anda akan ikut bermain atau hanya sebagai penonton?

Semoga bermanfaat..

Artikel diatas merupakan kutipan dari sini

Best Regards,

dr. I Nyoman Prabawa R.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun