Mohon tunggu...
dr. I Nyoman Prabawa R.
dr. I Nyoman Prabawa R. Mohon Tunggu... -

Seorang dokter yang memiliki sebuah impian sederhana yaitu memisahkan profesi untuk sosial dan entrepreneur untuk finansialnya.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Anda Dokter Galau Dengan Karir? Baca Dulu Ini

11 Oktober 2013   20:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:40 1487
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Mereview kembali peristiwa detik-detik kelulusan beberapa waktu setelah sumpah dokter terucap. (Sumpah dokter adalah momen semacam wisuda dimana kita dinyatakan telah lulus secara akademis dan birokrasi sehingga status kita telah diangkat sebagai dokter).

Mimpi dan cita-cita

Setelah lulus saya banyak berbincang tentang apa yang teman-teman saya ingin raih di masa depan. Ternyata mimpi para rekan sejawat sangat bervariasi, mulai dari menjadi sub spesialis hingga menjadi kepala daerah. Semua sah-sah saja, tergantung dari niat dan keinginan menjadi apa anda berpuluh-puluh tahun kedepan. Yang menarik disini bila kita ambil rerata dengan penelitian sederhana pada rekan-rekan sejawat saya, didapatkan hampir 70% dari mereka ingin melanjutkan sekolah spesialisasi bila ada rejeki, 20 % ingin S2 atau berkarir di struktural, dan lain-lain 10 % (pengusaha, kepala daerah, dokter umum saja bahkan ada yang hanya ingin jadi ibu rumah tangga). Disini jelas terlihat jenjang karir keprofesian masih mendominasi disusul jenjang karir akademisi dan lainnya.

Tahun-tahun awal setelah lulus

Kenyataannya, satu sampai tiga tahun awal setelah dinyatakan lulus adalah masa-masa dimana galau karir melanda, banyak rekan sejawat yang mulai bingung menetapkan arah berkarir di jalan yang mana. Dari 70% impian melanjutkan spesialis, hanya hitungan jari yang sudah berada di posisi tersebut, sebagian lainnya sedang dalam proses (mengumpulkan biaya, mengikuti tes, mencari rekomendasi, dll) sisanya mengurungkan niatnya dan mulai beralih mencari alternatif lain. Begitu juga dengan pilihan karir lainnya kondisi tidak jauh berbeda.


Sebaiknya tetapkan impian sedini mungkin, lalu fokus dan konsisten dalam mencapainya. Jangan sampai tidak ada target yang jelas, sehingga tujuan kita bercabang kemana-mana yang pada akhirnya kita hanya berjalan ditempat dengan kebingungan atau merasa salah jalan dan waktu yang terbuang percuma.

"if you fail to plan then you plan to fail"

Lihatlah seniormu dalam mimpimu

Saat anda bermimpi ingin menjadi sesuatu, pastikan anda enjoy saat telah berada di posisi tersebut. "Lha gimana caranya?" Mudah, tidak perlu menunggu sampai anda berada di posisi tersebut dan bila tidak suka anda tinggalkan. Lihat lah senior anda yang telah berada di posisi mimpi anda, amati kesehariannya dan tanyakan suka duka beliau di posisi tersebut, setelah mendapat cukup info, bayangkan apakah posisi itu yang benar-benar anda inginkan? Bila iya silahkan tancap gas, dan tanyakan kiat-kiat bagaimana hingga mencapai impian anda. Bila tidak, jangan buang-buang waktu cari jalan karir lainnya segera.

Impian, usaha dan resiko

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun