Mereka tidak perlu pemimpin yang katanya memiliki konsep dan gagasan yang muluk-muluk, pintar, tetapi kerjanya hanya “minteri” (mengakali) rakyat. Padahal tuntutan atau malah harapan mereka sederhana saja. Cuma dua, yaitu PERHATIAN DAN HIDUP SEJAHTERA DALAM KESEHARIAN. Saking seringnya mereka diakali para pemimpin, yang sejatinya tak lebih hanyalah penguasa, sekarang mata mereka sudah menjadi (semangkin, kata Pal Harto) jeli untuk membedakan mana (calon) pemimpin dan mana calon penguasa… Tak peduli si Badu, si Bejo, si Panjul, si Dongok atau den Bahgus….
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H