Mohon tunggu...
Abdulloh Abdulloh
Abdulloh Abdulloh Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

RAGU ADALAH JALAN MENUJU SEBUAH KEYAKINAN YANG HAKIKI SEBAGAIMANA AIR YANG MENGALIR HARUS MELEWATI HULU UNTUK SAMPAI PADA MUARA

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Nyanyian untuk Orang-orang Terkasih

27 Oktober 2013   23:59 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:57 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

NYANYIAN UNTUK ORANG-ORANG TERKASIH

Pagi ini dia pergi meninggalkan mentari pagi

Bukan untuk mengahiri hidup yang ngeri

Pergi mencari kehidupan

Demi buah hati yang terlanjur terlahirkan

-

Dengarlah anakmu merintih

Merangkak tanpamu tertatih

Sedih luar biasa

Menangis dalam jiwa tanpa suara

-

Sore ini engkau sampai diperantauan

Semakin keras rintihan yang tadinya perlahan

Miris menikmati kehidupan harus begini

Lindungu kami illahi

-

Hati-hati disana ibu terkasih

Kami takkan lagi bersedih

Kehidupan akan tetap berlangsung meski tak bersamamu

Buat yang terkasih ibu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun