Mohon tunggu...
Dzurrotun Nafisah
Dzurrotun Nafisah Mohon Tunggu... -

mahasisiwa uin maliki malang

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Berpikir Logika untuk Mengambil Keputusan

26 November 2014   20:06 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:47 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Berpikir Logika Untuk Mengambil Keputusan

Berpikir adalah proses yang membentuk reprensentasi mental baru melalui transformasi informasi oleh interaksi kompleks dari atribusi mental yang mencakup pertimbangan, pengabstrakan, penalaran, penggambaran pemecahan masalah logis, pembentukan konsep, kreativitas, dan kecerdasan. Ada tiga ide dasar tentang berpikir yaitu ;

1.Berpikir adalah kognitif terjadi secara internal dalam pikiran, namun keputusan diambil lewat perilaku.

2.Berpikir adalah proses yang melibatkan beberapa manipulasi pengetahuan dalam system kognitif.

3.Berpikir bersifat langsung dan menghasilkan perilaku yang memecahkan masalah atau langsung menuju pada solusi.

Logikaadalah ilmu berpikir. Ketika 2 orang memikirkan sesuatu yang sama tetapi mereka memiliki pikiran yang berbesa yang satu berpikir logis dan yang satu berpikir tidak logis. Berpikir dan logika telah menjadi subjek spekulasi untuk waktu yang lama.

Pengambilan keputusan.

Dalam dalam kehidupan sehari-hari kita biasa membuat keputusan yang tidak terlalu mencerminkan hasil paradigma silogistik yang sudah dipikirkan baik-baik tapi dalam konteks penalaran induktif, yang keputusannya berdasarkan pengalaman masa lalu dan kesimpulannya berdasarkan yang dirasa sebagai pilihan terbaik dari sejumlah alternatif.

Pengambilan keputusan dalam kehidupan nyata.

Dialog penalaran dalam dunia nyata kita bisa masuk dalam percakapan yang melibatkan argumentasi. Salah satu cara suatu argumen bisa diuraikan adalah dengan mengidentifikasi komponen structural pokok seperti yang dilakukan oleh Rips dan koleganya. (Rips 1998; Rips Brem, & Bailenson, 1999).

Berikut penyebab orang gagal dalam analisis logis.

1.Buah pikiran yang keliru dari Reifikasi yaitu menganggap bahwa ide itu nyata ketika sebenarnya ide itu bersifat hipotetis atau metafora.

2.Argument Ad Hominem yaitu argumen-argumen yang menyerang karakter seseorang dan bukan isi argumennya.

3.Argument yang menggunakan paksaan dan kekuatan. Seperti AS mendapat dukungan saat perang Vietnam karena mereka adalah bangsa yang kuat dan bermoral. Kekuatan dan moralitas mungkin bagus tapi tidak ada hubungannya dengan perjanjian dan hak suatu bangsa atas kedaulatan.

4.Menggunakan kekuasaan dan ketenaran. Sebuah kesalahan logis dibuat oleh orang-orang berkuasa dan orang yang terkenal disuatu wilayah yang membuat pernyataan tentang orang lain.

5.Argument mayoritas pasti benar, argumennya adalah jika kebanyakan orang melakukan sesuatu hal itu pasti benar “semua orang melakukannya” adalah inti dari argument ini.

6.Argumen manusia jerami yaitu membangun suatu argument yang lemah dan menghubungkannya dengan orang lain sehingga anda bisa mengalahkannya.

Terimakasih sudah membaca....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun