Pemecahan Masalah itu Sangat Penting
Pemecahan masalah sesalu meliputi dalah semua aktifitas dan tidak ada aktifitas yang tidak mempunyai masalah, aktifitas manusia seperti; olahraga, pendidikan bisnis, hukum, kesehatan, industry, literature, bidang ilmu pengetahuan dan sebagainya. Manusia, monyet dan beberapa jenis mamalia lainnya adalah jenis makhluk hidup yang mempunyai rasa keinggin tahuan dengan cara bertahan hidup, mencari stimulasi, juga mengatasi konflik dalam kehidupan dalam kreativitas, intelegensi, dan kemampuan memecahkan masalah.
Pemecahan masalah adalah suatu pemikiran yang terarah secara langsung untuk menemukan suatu solusi atau jalan keluar untuk suatu masalah yang spesifik. Kita mempunyai banyak masalah dalam kehidupan kita sehingga kita akan membuat suatu cara untuk menanggapi, memilih, menguji respon yang kita dapat untuk memecahkan masalah tersebut.
Psikologi Gestalt dan pemecahan masalah.
Menurut penganut psikologi Gestalt suatu permasalahan, ada ketika ketegangan atau stress muncul sebagai hasil dari interaksi antara persepsi dan memori. Kemudian muncul konsep “functional fixedness” dikemukakan oleh Karl Duncker (1945) konsep ini mempunyai pengaruh dalam penelitian pemecahan masalah yaitu adanya kecenderungan untuk mempersepsiakan suatu barang sesuai dengan fungsi pada umumnya, maka kecenderungan tersebut dapat mempersulit kita ketika diminta untuk menggunakan barang tersebut untuk hal-hala yang kurang lazim.
Representasi internal dan pemecahan masalah.
Para psikolog kognitif berfokus pada pendefinisian proses kognitif yang termasuk dalam representasi internal. Ada penelitian yang mampu mendefinisikan struktur kognitif secara sistematis yang menghubungkan dengan aktivitas pemecahan masalah. Sebuah model yang dapat menggambarkan adanya hubungan antara struktur memori dan jaringan semantic selama proses pemecahan masalah.
Penalaran (Reasoning) dan pemecahan masalah.
Merupakan komponen yang penting bagi kehidupan manusia. Sternberg (1977, 1980a, 1980b, 1982, 1984a, 1984b, 1986a, 1986b, 1989) adalah seorang psikologi kognitif generasi baru yang membahas tentang intelegensi manusia dalam hubungannya dengan penalaran dan pemecahan masalah. Sternberg mengemukakan teori tentang intelegensi yang disebut teori triarkhis yang meliputi tiga sub teori yaitu:
1.Perilaku intelegensi komponensial. Yaitu struktur dan mekanisme yang mendasari perilaku intelgensi. Dalam teori ini terdapat 3 komponen yaitu a. belajar bagaiman melakukan hal-hal tertentu, b. merencanakan hal-hal yang akan dilakukan serta bagaimana cara melakukannya, c. melakukan hal tersebut.
2.perilaku intelegensi eksperiensial. Yaitu fakta bahwa untuk tugas maupun situasi yang unik, perilaku yang tepat secara kontekstual adalah perilaku yang tidak dianggap sebagai perilaku yang intelegensi menurut pengalama umum.
3.Perilaku intelegensi kontekstual. Meliputi a. adaptasi terhadap lingkungan, b. pemilihan terhadap lingkungan yang lebih optimal dibanding apa yang dilakukan individu pada umumnya, c. menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi peningkatan keahlian, minat, dan nilai-nilai.
Terimakasih sudah membaca…J
Sumber dari Psikologi kognitif edisi kedelapan Robert L. Solso.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H