Mohon tunggu...
Dwayne Nathanael Sheringham
Dwayne Nathanael Sheringham Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknik Geologi, Universitas Gadjah Mada

Menyukai alam, hiperaktif, hobi dengan hal musikal, suka bersosialisasi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengenalan Sumbu Filosofi kepada Anak Sekolah Dasar dengan Sarana Arah Mata Angin

24 Mei 2024   19:00 Diperbarui: 26 Mei 2024   21:05 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 Yogyakarta adalah salah satu provinsi di Indonesia yang istimewa. Pasalnya, Yogyakarta memiliki sistem pemerintahan Kesultanan yang berada pada sistem pemerintahan Indonesia yang Presidensil. Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki banyak sekali keindahan alam, adat, budaya, wisata, dan terkenal dengan banyak julukan seperti Kota Gudeg, Kota Pelajar, dan lain sebagainya.

Dibalik semuanya itu, ternyata ada salah satu hal menarik yang harus diketahui. Masyarakat di Yogyakarta memiliki kebiasaan untuk menunjuk arah menggunakan Arah Mata Angin baik dalam navigasi, wisata, penunjuk arah, ataupun indikasi daerah. Kebiasaan menarik inilah yang berkaitan dengan asal muasalnya melalui Sumbu Filosofis Yogyakarta.

Kebiasaan ini berkaitan dengan Sumbu Filosofi yang sudah dirancangkan tata ruangnya oleh raja pertama Keraton Yogyakarta, Sultan Hamengkubuwono I, pada abad ke-18. Sumbu ini menarik garis imajiner atau sumbu imajiner yang membentang Utara-Selatan.

Gambaran Sumbu Filosofis. Sumber : kebudayaan.kemdikbud.go.id
Gambaran Sumbu Filosofis. Sumber : kebudayaan.kemdikbud.go.id

Kebiasaan warga Yogyakarta yang unik ini harus dikenalkan dan tetap dilestarikan, salah satunya adalah dengan mengenalkannya kepada anak sekolah dasar. Hal ini dilakukan untuk memberi landasan Arah Mata Angin kepada anak sekolah dasar untuk memahami kaitannya dengan sumbu filosofi. Tidak hanya itu, pengenalan arah mata angin ini juga memberi ilmu dasar terhadap navigasi dan sistemnya, serta fungsi dan kegunaan navigasi di kehidupan manusia.

Siswa-siswi SD Keputran A menjadi target untuk pengenalan Arah Mata Angin dan kaitannya dengan Sumbu FIlosofi. Siswa-siswi tampak antusias dan semangat dalam menerima materi. Pembawaan yang dilakukan secara santai dan disertai games memunculkan minat siswa-siswi SD Keputran A dalam memahami sistem Arah Mata Angin

Sumber : Dokumentasi Pribadi
Sumber : Dokumentasi Pribadi

Pengenalan Sumbu Filosofi Yogyakarta juga dilakukan untuk menanamkan kesosial-budayaan dalam diri siswa-siswi. Pemaknaan Sumbu Filosofi juga menjadi asas tegas untuk kita semua agar menjunjung tinggi budaya Yogyakarta dan mengenalinya sebagai wujud penghargaan terhadap budaya yang sudah dibangun sejak dahulu.

Sumber : Dokumentasi Pribadi
Sumber : Dokumentasi Pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun