Yogyakarta adalah salah satu provinsi di Indonesia yang istimewa. Pasalnya, Yogyakarta memiliki sistem pemerintahan Kesultanan yang berada pada sistem pemerintahan Indonesia yang Presidensil. Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki banyak sekali keindahan alam, adat, budaya, wisata, dan terkenal dengan banyak julukan seperti Kota Gudeg, Kota Pelajar, dan lain sebagainya.
Dibalik semuanya itu, ternyata ada salah satu hal menarik yang harus diketahui. Masyarakat di Yogyakarta memiliki kebiasaan untuk menunjuk arah menggunakan Arah Mata Angin baik dalam navigasi, wisata, penunjuk arah, ataupun indikasi daerah. Kebiasaan menarik inilah yang berkaitan dengan asal muasalnya melalui Sumbu Filosofis Yogyakarta.
Kebiasaan ini berkaitan dengan Sumbu Filosofi yang sudah dirancangkan tata ruangnya oleh raja pertama Keraton Yogyakarta, Sultan Hamengkubuwono I, pada abad ke-18. Sumbu ini menarik garis imajiner atau sumbu imajiner yang membentang Utara-Selatan.
Kebiasaan warga Yogyakarta yang unik ini harus dikenalkan dan tetap dilestarikan, salah satunya adalah dengan mengenalkannya kepada anak sekolah dasar. Hal ini dilakukan untuk memberi landasan Arah Mata Angin kepada anak sekolah dasar untuk memahami kaitannya dengan sumbu filosofi. Tidak hanya itu, pengenalan arah mata angin ini juga memberi ilmu dasar terhadap navigasi dan sistemnya, serta fungsi dan kegunaan navigasi di kehidupan manusia.
Siswa-siswi SD Keputran A menjadi target untuk pengenalan Arah Mata Angin dan kaitannya dengan Sumbu FIlosofi. Siswa-siswi tampak antusias dan semangat dalam menerima materi. Pembawaan yang dilakukan secara santai dan disertai games memunculkan minat siswa-siswi SD Keputran A dalam memahami sistem Arah Mata Angin
Pengenalan Sumbu Filosofi Yogyakarta juga dilakukan untuk menanamkan kesosial-budayaan dalam diri siswa-siswi. Pemaknaan Sumbu Filosofi juga menjadi asas tegas untuk kita semua agar menjunjung tinggi budaya Yogyakarta dan mengenalinya sebagai wujud penghargaan terhadap budaya yang sudah dibangun sejak dahulu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H