Mohon tunggu...
Didih M Sudi
Didih M Sudi Mohon Tunggu... -

Silaturahmi membuat hidup jadi lapang.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Ramadhan Sebagai Ladang Amal

15 Agustus 2010   05:08 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:01 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Hari kelima Ramadhan, jamaah tarawih di beberapa masjid dan mushalla sudah mulai berkurang.  Apalagi suasana pasar dan mal, di mana rumah makan dan restoran dijejali banyak orang juga. Meskipun mungkin tidak sebanyak hari-hari biasa, tapi pengunjung tetap ramai. Hanya tirai kain yang dipasang di kaca atau pintu masuk yang membuat beda.

Hal lainnya,  yang membuat beda bulan puasa, adanya pemutaran kaset lagu-lagu yang berbau Islam yang mengiringi orang berbelanja di mal atau pusat perbelanjaan; juga sinetron dan talkshow bernuansa Ramadhan di televisi.Selebihnya, perbedaan yang signifikan tidak terlalu tampak.

Sebenarnya, puasa dan Ramadhan merupakan kesempatan untuk meraih kerelaan Allah sebanyak-banyaknya. Sebagaimana diriwayatkan dari Abu Hurairah, Imam Muslim menuturkan bahwa setiap perbuatan baik Anak Adam akan dibalas sepuluh sampai 700 kali lipat, firman Allah: ‘kecuali puasa karena puasa itu untuk-Ku dan Aku sendiri yang akan membalasnya’.

Begitulah kelebihan puasa dibandingkan dengan ibadah yang lain. Kalau Allah menyebutkan bahwa ibadah puasa untuk-Nya dan Dia sendiri yang akan membalasnya, tentu adakah yang lebih baik dari Allah dalam membalas perbuatan manusia? Allah paling tahu dan paling layak memberikan balasan.

Ramadhan memiliki keistimewaan dibandingkan bulan-bulan lain. Barangkali bisa dikatakan kalau Allah menyediakan puasa dan Ramadhan sebagai ladang amal bagi manusia. Bulan ini disediakan untuk meningkatkan kredit-poin ibadah sebanyak-banyaknya. Berlipat-lipat balasan atas kebaikan yang dilakukan manusia disediakan oleh Allah Swt.

Di tambah lagi adanya malam kemuliaan atau lailatul qadar, suatu malam di bulan Ramadhan yang pahala kebaikannya melebihi seribu bulan di luar malam tersebut. Seribu bulan kalau dihitung secara matematis lebih dari 83 tahun. Suatu hitungan waktu yang belum tentu umur manusia mencapai angka tersebut.

Soal pelipatan pahala, sepuluh kali sampai tujuh ratus kali, tentu saja ini  sebagai motivasi untuk berbuat baik. Ditambah dengan lailatul qadar, maka kelebihan Ramadhan sangat luar biasa. Konon, inilah yang kemudian menjadikan umat Nabi Muhammad Saw yang umurnya relatif pendek dapat mengungguli umat-umat terdahulu yang memiliki umur jauh lebih panjang.

Satu hal lagi, bahwa sesuatu yang patut disyukuri, adalah kita saat ini memasuki Ramadhan. Tahun depan umur kita belum tentu sampai. Semoga kita dapat memanfaatkan Ramadhan kali ini seoptimal mungkin.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun