Mohon tunggu...
Ir Dony Mulyana Kurnia
Ir Dony Mulyana Kurnia Mohon Tunggu... Arsitek - Direktur eLSOSDEM / Aktivis 98

Lembaga Kajian, riset, analisa sosial dan demokrasi di Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Permainan Dua Kuda Jokowi, Dunia Berdecak Kagum

29 Juni 2022   17:12 Diperbarui: 30 Juni 2022   18:17 1266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Harapan dari seluruh reformis, dan pro demokrasi sudah barangtentu tercipta sistem demokrasi kerakyatan yang sehat, sehingga mampu melahirkan pemimpin terbaik yang lebih baik dari pemimpin-pemimpin sebelumnya. Sesungguhnya sistem demokrasi kerakyatan sudah kasat mata dengan tuntutan PT 0% untuk meruntuhkan aturan PT 20%, inilah sejatinya perjuangan kedaulatan rakyat Indonesia.

Reformasi 98 meruntuhkan hegemoni manipulasi demokrasi dengan pat gulipat demokrasi ala ketuk palu MPR sehingga semuanya bisa bersuara sama, koor aklamasi untuk terpilihnya kembali Soeharto. Demokrasi sandiwara ini runtuh oleh gerakan mahasiswa dan rakyat dalam Reformasi 98  yang menghasilkan sistem demokrasi, presiden di pilih rakyat secara langsung, dan kekuasaan dibatasi dua periode.

Sementara saat ini, sangat mungkin menggelinding Reformasi Jilid dua, dimana rakyat mulai menggeliat menuntut hak kedaulatannya, rakyat tidak peduli siapapun terpilih presiden, yang paling penting bagi rakyat bisa tercipta sistem pemilu yang sehat sejak pencalonan. 

Menggeliatnya gerakan reformasi jilid dua ini di picu dengan membisunya 9 (sembilan) partai, parlemen, dan termasuk semua calon presiden yang populer. Semuanya seolah-olah tidak tahu menahu dengan adanya tuntutan PT 0% melalui MK. 

Kebisuan ini mempertontonkan dimana, drama dan sandiwara politik sedang berlangsung, dan siapapun menang atau kalah masih itu-itu juga, yang kesemuanya akan mendapatkan kue kekuasaan sesuai proporsi masing-masing, dan tentu saja setting win win kekuasaan ini adalah setting elit politik yang bersimbiosis dengan kepentingan ekonomi konglomerasi, yang sekarang sudah populer dengan nama "oligarki".

Demikian kuatnya cengkeraman oligarki melalui pat gulipat pencapresan sistem PT 20%, akankah bisa di dobrak oleh semua kekuatan pro demokrasi kerakyatan dan gelombang reformasi jilid dua ? jika terjadi PT 20% runtuh, di gantikan dengan PT 0%, maka tidak ada lagi Presiden yang tidak berkutik untuk menegakkan keadilan demi rakyat, dan In Syaa Allah akan lahir pemimpin yang lebih hebat dari Jokowi. Sehingga optimis Indonesia akan semakin maju, dan rakyat semakin sejahtera. Aamiin YRA.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun