Mohon tunggu...
Dliyauddin Dzauqiy
Dliyauddin Dzauqiy Mohon Tunggu... Freelancer - mahasiswa UIN Sunan Kalijaga

seniman

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Implementasi Kehidupan Sehari-hari terhadap Sosiologi Publik menurut Michael Burawoy

3 Desember 2023   12:20 Diperbarui: 3 Desember 2023   12:24 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

oleh : Dliyauddin Dzauqiy

NIM : 22107020045

Dalam kehidupan sehari-hari tentu tidak terlepas dengan adanya sosialisasi dan interaksi dengan sesama manusia, pernahkah kamu merasa bahwasanya interaksi dalam suatu kelompok masyarakat tidak interaktif ?. Secara sederhana kita memahami dengan masyarakat sebagai ruang lingkup yang terdapat hukum, aturan, dan niai di dalamnya, akan tetapi yang terjadi saat ini tidak demikian, Michael Burawoy menawarkan teori manajamen publik sebagai pemahaman masyarakat, kontribusi metodologis dari sosiolog-sosiolog penting, yang kemudian terlibat dengan publik dengan pembahasan di luar spectrum sosiologi, pada tahun 2004 Michael burawoy, melalui pidato kepresidenan American Sociological Association (ASA) mempopulerkan kembali istilah sosiologi publik di AS, dengan membagi definisi dan jenis-jenis pengetahuan sosiologi sebagai ruang gerak public. Antara lain adalah (publik, profesioonal, kebijakan, dan kritis). Definisi sosiologi publik sebagai ruang lingkup yang mendorong sosiologi untuk dapat memajukan dan menunjang hubungan-hubungan sosial dan displin keilmuan.  

Keseimbangan macam keilmuan sosial tersebut diperlukan keberadanya untuk membatasi adanya perluasan yang berlebihan "Over-Peofessionalisation" dalam ilmu sosial. Selama hampir sepuluh tahun terakhir, Burawoy, pencetus teori sosiologi publik, mengadvokasikan pentingnya peran sosiologi bukan hanya dalam mendorong perkembangan ilmu pengetahuan sosial melainkan juga dalam memberi sumbangan berharga terhadap kemanusiaan dan peradaban. Ia mengembangkan model pembagian kerja sosiologi untuk mencapai dua tujuan tersebut. Model tersebut berisi pasangan ganda terdiri dari pasangan pengetahuan (pairing knowledges) dan pasangan masyarakat (pairing audiences).

 Model tersebut antara lain, pengetahuan terdiri dari masyarakat akademis dan non akademis, instrumental terdisi dari ahli ilmu social professional dan ahli ilmu kebijakan, refleksif terdiri dari ahli ilmu sosial kritis dan ahli ilmu social publik. Idealnya perkembangan ilmu sosial di suatu kelompok masyarakat, ditandai dengan keseimbangan yang dinamis antara keempat tipe ilmu sosial menurut Burawoy, dalam konteks keseimbangan ini ilmu sosial memeliki peran penting dalam perkembangan ilmu tersebut.  Implementasi ilmu sosial dalam keseharian perlu di fokuskan pada kekuatan dan kecenderungan disiplin ilmu, dengan kecendrungan ini, kita dapat menilai keterkaitan ilmu sosial. Di masa kini, perlu kita sadari kajian ilmu sosal sangatlah penting untuk kemajuan negara, perkembangan industri, politik, dan dalam kelembagaan lainya, oleh karena itu empat macam sosiologi publik mendefinisikan sebagaimana mestinya sosiologi melaksanakan program "good goverance".  sosial dari luar maupun dalam negeri untuk meneliti, melatih, dan melaksanakan program "Good Governance".

Refrensi : Achwan, Ilmu sosial di Indonesia : peluang, persoalan, dan tantangan, jurnal masyarakat & budaya, edisi khusus, 2010.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun