Cengkih adalah salah satu rempah -- rempah yang berasal dari Kepulauan Maluku Utara atau bisa disebut sebagai tanaman asli Indonesia, Cengkih diambil dari buah atau bunga dari pohon cengkih yang lalu dikeringkan. Kegunaan Cengkih sendiri adalah sebagai campuran dalam berbagai macam masakan Indonesia, lalu sebagai bahan campuran dalam pembuatan rokok kretek, sebagai obat yang berkhasiat dalam kesehatan dan kecantikan.
Pentingnya topik ini saya bahas dikarenakan Cengkih adalah salah satu rempah yang dianggap memiliki nilai ekonomis yang tinggi pada saat itu, dan sampai sekarang nilai ekonomis ini bergeser walaupun masih berharga tinggi, tapi tidak setinggi saat dahulu, dan saat ini Cengkih dipandang hanya dalam pemanfaatan dan pengolahan Cengkih dalam berbagai macam olahan.
Cengkih adalah salah satu komoditi rempah yang sangat menarik dan banyak dicari oleh bangsa Eropa sejak abad ketujuh yang tumbuh di Maluku bagian Utara dan tumbuh dengan sendirinya, yang akhirnya dibudidayakan oleh masyarakat setempat. Pada akhir abad 15 -- awal abad ke -- 16 Ternate menjadi pusat utama perdagangan cengkih dan dengan kehadiran Cengkih sebagai komoditi perdagangan Ternate, dan menjadikan kerajaan ini sebagai penguasa Maluku karena Cengkih laku dan banyak dicari oleh pedagang lain yang menambah pundi -- pundi pemasukan kerajaan dan masyarakat. Pada 1588 ternyata Cengkih juga digunakan sebagai alat tukar saat Saidi bertemu dengan van Neck dan berhasil memperoleh senjata yang ditukar dengan Cengkih, hal itu membuktikan bahwa Cengkih memiliki nilai harga yang tinggi karena Cengkih ditukar dengan Senjata, yang saat itu senjata dipastikan memiliki harga yang cukup tinggi juga, dan masyarakat pribumi jarang bahkan tidak memiliki senjata seperti yang orang Eropa punya. Hal lain yang membuktikan Cengkih memiliki  harga yang tinggi yaitu Pada abad ke-17 dan ke-18 di Inggris harga Cengkih sama dengan harga emas karena tingginya biaya impor. Sebab cengkih disana dijadikan salah satu bahan makanan yang sangat berkhasiat bagi warga dan sekitarnya yang mengonsumsi tanaman cengkih tersebut. Pada masa ini, cengkih dimanfaatkan untuk pengobatan, parfum dan bumbu masak[5] Oleh karena itu Cengkih saat ini hanya dipandang sebagai Komoditi karena memiliki nilai manfaatnya saja sama seperti zaman dahulu, bedanya hanya nilai jualnya tidak setinggi pada saat lampau.
Pergeseran makna yang terjadi adalah Cengkih zaman dahulu merupakan tanaman yang tidak bernilai karena tumbuh secara liar di Maluku, lalu kegunaannya mulai bergeser menjadi komoditi yang mahal dalam perdagangan yang memiliki banyak manfaat, lalu dengan Cengkih sebuah kerajaan dapat disebut sebagai penguasa Maluku, dan Cengkih juga dipandang sebagai barang yang bernilai setara dengan Emas dan dengan pencarian rempah orang Eropa sampai ke Maluku dan Cengkih termasuk sebagai rempah-rempah yang dicari menjadi penyebab terjadinya kolonialisasi di Indonesia, dan kembali bergeser setelah kemerdekaan Indonesia tanaman ini dipandang dalam pemanfaatannya yaitu bermanfaat sebagai pengobatan, parfum, dan bumbu masak dan bernilai tidak mahal lagi seperti pada abad 15 sampai dengan abad 18.
Seiring dengan berjalannya waktu Cengkih yang dahulu diagungkan karena memiliki harga jual yang tinggi, saat ini  dipandang dalam pemanfaatnnya saja dan harganya sudah jauh dari harga yang dahulu pernah ada. Penyebab perubahan budaya itu adalah dikarenakan tanaman Cengkih yang dibawa oleh bangsa asing untuk dibudidayakan ditempat lain dan lambat laun Cengkih pun sudah tersebar karena tanaman ini bisa tumbuh di tanah yang subur dengan iklim yang sedang, tetapi bisa juga di pegunungan daerah tropis dan tanaman ini dewasa ini dapat dijumpai didaerah manapun dan sesuai dengan prinsip ekonomi dikarenakan Cengkih sudah banyak maka harga jualnya pun menjadi menurun dan dipandang hanya sebagai pemanfaatannya dikarenakan dilakukannya berbagai riset dan penelitian dan ditemukanlah berbagai khasiat dari Cengkih maka dari itu Cengkih dapat dimanfaatkan sebagai bahan campuran dalam makanan, obat, parfum, dan lainnya, dan juga karena setelah dilakukan penelitian dan dan riset manfaat Cengkih pada saat itu digantikan dengan komoditi lain yang memiliki manfaat yang sama, bahkan lebih dari khasiat Cengkih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H