Batik di daerah Tulungagung merupakan salah satu sentra produsen batik  tertua yang ada di daerah Jawa Timur, selain dari daerah Madura dan Tuban dan eksistensinya masih terjaga sampai saat ini..
Kesenian Batik yang ada di Tulungagung sudah ada sejak zaman kerajaan Majapahit dan kesenian Batik di daerah Tulungagung merupakan salah satu sentra pengrajin Batik tertua yang ada di Jawa Timur, Batik Tulungagungan mempunyai tiga sentra produksi pusat di setiap tiga daerah yang ada di Tulungagung seperti  Bangoan, kalangbretan, dan Majanan.Â
Di setiap tiga daerah sentral ini mempunyai kekhasan sendiri-sendiri Batik Bangoan mempunyai ciri dari motifnya yang terkesan primitif, Batik Kalangbretan mempunyai ciri dari pewarnaan soga yang cukup bagus dan pengaruh motifnya yang terkesan lebih ke keratonan, dan yang terakhir ada Batik Majanan yang mana batik ini mempunyai tingkat seni yang lebih tinggi daripada kedua jenis batik ini selain banyak mempunyai motif, Batik Majan ini mempunyai karakteristik pembatikan yang lebih rumit.
Di daerah Tulungagung terdapat banyak sentra produksi Batik yang sudah berdiri sejak lama seperti Batik Baronggung, Batik Gajah Mada, Batik Sido Mukti dan Batik Satrio Manah, tetapi ada salah satu sentra produksi batik yang tergolong baru berdirinya dan mempunyai visi misi  ingin melestarikan dan menghidupkan batik tulis dengan motif Tulungagungan masa lampau yang dikerjakan oleh generasi muda.
Hal ini mendorong Nafi'ah Yunari selaku owner dari Batik Yunar mendirikan sentra produksi Batik yang berdomisili di Tulungagung dan diberi nama "Yunar Batik", diambil dari nama sang pemilik itu sendiri, berdiri sejak tahun 2011 dan masih eksis sampai tahun 2023 ini, sempat terkendala oleh pandemi COVID-19 tidak membuat produksi dari "Yunar Batik" meredup.
Latar belakang berdirinya Yunar Batik selain untuk melestarikan batik majanan juga di dukung dari usaha turun temurun dari kedua orang tua yang berprofesi sebagai pembatik dan lingkungan sekitar yang mempunyai keahlian membatik rumahan dan masih mempunyai generasi penerus sehingga sang pemilik berusaha untuk menghidupkan kembali batik yang sudah di produksi dari generasi-generasi lama dan "Yunar Batik" ini konsisten dengan Teknik pembuatan batik tulis. Sehingga secara tidak langsung "Yunar Batik" terbentuk bukan hanya sebagai produsen batik di Tulungagung tetapi juga menjadi wadah untuk pengembangan dan pelestarian Batik tulis Tulungagungan terhadap generasi-generasi penerusnya khususnya berdarah majanan karena berasal dari daerah desa Majan.
Selain memproduksi Batik Tulungagungan motif Majanan "Yunar Batik" juga memproduksi motif-motif Tulungagungan yang lainya, "Yunar Batik" sendiri ingin mengenalkan batik Tulungagungan ke ranah nasional dengan salah satu cara yaitu rutin mengikuti pameran berskala nasional yang ada di Jakarta. Karena menurut pemilik dari "Yunar Batik" ini Batik Tulungagung juga tidak kalah dengan batik dari daerah Solo, pekalongan , dan lainya.dan juga batik Tulungagung tergolong Batik tua karena dapat dilihat dari proses pembuatanya khususnya dari proses pewarnaan yang mengalami proses yang berlapis-lapis dan ini menandakan bahwa Batik Tulungagung tergolong batik yang tua.
Sebutan babaran motif terbaru yang ada di Batik Majanan yaitu babaran Batik Gajah Modo yang mana mengambil filosofi dari patih Gajah Mada yang menyatukan nusantara, tetapi dalam motif Majanan Gajah Modo ini menyatukan berbagai motif dan isen dalam satu jarit atau kain sehingga dalam motif ini mempunyai motif yang ramai, didalam motif ini terdapat motif keratonanan seperti motif Sekarjagad, Buntal, Sido Mukti, dan Lengkung. Masing-masing dari motif ini mempunyai turunan motif sendiri-sendiri sehingga ini menjadi keunikan dari "Yunar Batik" yaitu memproduksi Batik dengan motif yang hype pada masanya dan di produksi oleh kaum-kaum muda.
Selain memproduksi batik tulis babaran Gojoh Modo "Yunar Batik" juga memproduksi batik dengan koleksi keluaran sendiri, dan koleksi ini setiap tahun di produksi hanya dua kali saja dan di setiap produksi mempunyai motif yang berbeda-beda dan sudah tidak akan di produksi lagi atau terbatas. Tujuan di produksi nya batik koleksi ini untuk melatih kekreativitasan para pembatik di "Yunar Batik" agar selalu mempunyai inovasi terkini dan tidak monoton.Â
Koleksi Batik ini sudah di produksi sejak tahun 2018, dengan berbagai koleksi seperti edisi Koptung Seri Tiga Negeri, seri Puspa Nagari, seri Sembilan Pagi, seri Gringsing, seri Abang Putih, dan yang terbaru seri Urang-Urangan. Meskpiun nama dari "Yunar Batik" sendiri masih jarang di dengar oleh masyarakat Tulungagung tetapi nama ini sudah tidak asing lagi bagi para kolektor dan pecinta batik tulis khususnya yang berada di Jawa Timur. "Yunar Batik" sendiri mempunyai galeri yang beralamat di jl.Sentot Prawirodirjo No. 99, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur. Dengan mengangkat visi misi untuk melestarikan warisan batik tulis Tulungagungan diharapkan menjadi wadah yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar umumnya dan khususnya bagi penerus Batik tulis yang ada di Tulungagung.