Pendidikan multikultural merupakan perangkulan siswa-siswi yang memiliki background kultur atau adat yang berbeda-beda. Pendidikan multikultural berfokus pada masing-masing kultur yang dimiliki oleh setiap siswa. Karakter toleransi dibangun dengan baik di sini. Tujuannya adalah menciptakan jiwa pluralisme yang tinggi sehingga saling menghormati dan memandang kepada seluruhnya dengan pandangan manusia. Artinya, mereka tidak melihat status sosial, adat, maupun agama yang dianut. Mereka lebih memiliki pandangan yang luas dan global terhadap kemanusiaan itu sendiri.
Berbicara mengenai pluralisme sendiri tentu kita langsung teringat pada sosok bapak pluralis Indonesia, seorang guru bangsa, KH. Abdurrahman Wahid atau akrab dikenal denga sebutan Gus Dur. Beliaulah sosok yang mengajarkan bagaimana seseorang harus menghormati kepada yang lainnya dengan memandang sepenuhnya dengan pandangan manusia. Bagaimana beliau mengajarkan kepada kita untuk menghormati kepada sesama meski berbeda status agama. Dan ini sebenarnyalah yang diajarkan oleh seluruh agama-agama di bangsa kita, yaitu kecintaan atau menjadi rahmat bagi seluruhnya. Oleh karenanya, pendidikan multikultural sangatlah penting, utamanya di Indonesia yang notebanenya memiliki multi adat, budaya, dan agama. Dengan pendidikan multikultural, akan tercipta manusia yang memanusiakan manusia. Manusia yang manusiawi, yang sangat toleransi terhadap lainnya. Sehingga terciptalah kehidupan yang gemah ripah loh jinawi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H