Mohon tunggu...
El Kotten
El Kotten Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa yang pusing dengan jalan hidupnya

Agriculture 2018

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sampah Plastik, Ancaman bagi Ekosistem Laut

5 Februari 2020   20:40 Diperbarui: 5 Februari 2020   20:49 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Laut memberikan banyak manfaat bagi kehidupan di muka bumi, laut juga menjadi salah satu bagian tak terpisahkan dari ekosistem di bumi.

Bagi umat manusia, laut merupakan sumber kehidupan yang penting. Namun di lain sisi, manusia menjadikan laut sebagai tempat pembuangan sampah. Dan pada saat ini dapat dikatakan bahwa kerusakan ekosistem laut Indonesia berada di zona merah. 

Salah satu penyebab dari rusaknya ekosistem laut adalah sampah plastik. Menurut Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (KIARA), setiap satu tahun terdapat sedikitnya 1,20 juta ton sampah, baik plastik maupun sampah lainnya yang dibuang dan pada akhirnya bermuara di lautan. Kemudian Marine Conservation Socie (MSC) mendeskripsikan bahwa dampak dari sampah plastik terhadap kerusakan ekosistem laut sangatlah besar. 

Setidaknya hampir 80% permukaan karang dapat rusak secara perlahan apabila terus menerus terkena sampah plastik. Bahkan satwa laut berukuran besarpun tidak dapat membedakan antara sampah plastik dan makannya. Salah satu satwa tersebut ialah penyu laut.

Penyu laut tidak bisa membedakan mana kantung plastik dan ubur-ubur yang menjadi makanannya, akibatnya ketika penyu tersebut memakan kantung plastik yang ada di lautan, hal tersebut dapat memblokir dan merusak sistem pencernaan dalam tubuh penyu yang dapat mengakibatkan kematian dan punahnya spesies penyu di laut. 

Di lain sisi, ketika sampah-sampah plastik yang ada dilautan secara perlahan mulai terurai menjadi kepingan-kepingan mikro, membuat berbagai jenis ikan tidak dapat membedakan antara kepingan-kepingan mikro plastik dan makanannya.

Apabila nantinya ikan-ikan tersebut memakan kepingan-kepingan mikro plastik yang ada di laut, tentunya akan mempengaruhi sistem pencernaan dalam tubuh ikan-ikan tersebut, dan yang lebih memperihatinkan lagi apabila nantinya ikan-ikan tersebut dikonsumsi oleh manusia, maka secara otomatis kandungan keping-keping mikro plastik yang ada di dalam tubuh ikan-ikan tersebut akan masuk kedalam tubuh manusia.

Maka dari itu, penting bagi Kita sebagai manusia untuk terus menjaga kelestarian lingkungan alam. Dengan mengurangi jumlah penggunaan kantung dan botol plastik dan melakukan daur ulang terhadap sampah plastik, kita sudah ikut ambil bagian dalam menjaga ekosistem yang ada di muka bumi ini. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun