Cerita rakyat yang saya ketahui adalah cerita yang beredar di masyarakat dari mulut ke mulut, yang diceritakan oleh kakek nenek kita, bahkan ketika kita bertanya dari mana cerita tersebut bermula, kakek nenek pun menjawab cerita tersebut dari neneknya juga.
Selain dari kakek nenek, cerita rakyat sudah banyak yang diadopsi ke layar kaca. Begitu banyak cerita rakyat yang diceritakan dan saya tonton, semuanya syarat makna dan pesan moral yang tinggi, yaitu
Asal Mula Rawa Pening
Cerita rakyat ini berasal dari Jawa Tengah, yang saya baca ada 2 (dua) versi cerita rakyat asal mula rawa pening, tetapi intinya tetap sama.Â
Asal mula rawa pening menceritakan, sepasang suami istri yang sudah sekian lama membina biduk rumah tangga, namun belum juga dikaruniai anak. Ki Hajar dan Nyai Selakanta, mereka hidup sederhana di lembah gunung Telomoyo.Â
Setelah sekian lama bertapa, keluarga tersebut dikaruniai anak seekor Naga yang bisa berbicara. Singkat cerita ketika sang anak, Naga Baru Klinting menjelma menjadi seorang anak kecil yang kotor dan bau, dia pergi ke pesta rakyat untuk meminta makanan kepada warga tersebut.
Penolakan demi penolakan dia rasakan bahkan cacian dan tindakan kasar para warga membuat Naga Baru Klinting kesal, sehingga dia melakukan pilihan, jika ada seseorang yang bisa mencabut lidi yang ditancapkan di tanah, dia akan pergi dari pesta tersebut.
Sifat kearoganan para warga membuat bencana, lidi yang ditancapkan lalu dicabut mengeluarkan air terus menerus hingga menenggelamkan kampung tersebut, yang sekarang dikenal dengan nama rawa pening.
Kisah moral yang saya petik dari kisah di atas yaitu jika kita terus berdoa, Tuhan akan mengabulkan doa, pasangan suami istri setelah sekian lama bisa mempunyai keturunan, meskipun akan terus melalui ujian, hidup ini tidak semulus jalan tol.