Asisten praktikum atau juga biasa disebut asisten laboratorium adalah mahasiswa yang didaulat untuk mendampingi mahasiswa lain (biasanya adik tingkat) dalam kegiatan praktikum.Â
Mungkin pada awal semester mahasiswa banyak yang berangan-angan untuk dapat menjadi asisten, mahasiswa yang bisa membagi ilmunya kepada yang lain, memiliki banyak relasi, dihormati, dikenal, menghasilkan uang pula (meskipun tidak mencukupi hidup).Â
Tapi, sebelum menjadi asisten praktikum tentunya kamu akan menjadi praktikan (mahasiswa yang melaksanakan praktikum). Maka dari itu kamu harus tahu tipe-tipe asisten yang kamu hadapi supaya kamu bisa bersikap sesuai dengan tipe asisten yang kamu hadapi.
Berikut tipe-tipe asisten yang biasanya dihadapi saat praktikum;
1. Asisten Perfeksionis
Biasanya tipe asisten ini menuntut banyak hal. Segala peraturan harus ditaati bahkan kalau perlu dia membuat aturan sendiri. Haduuuh capek deh! Praktikan harus perfect dari atas sampai bawah, dari awal sampai selesai praktikum, dari pretest sampai laporan harus sesempurna mungkin. Salah penulisan satu huruf, revisi! Gambar penyok sedikit, revisi! Garis kurang 1 cm, revisi! HIDUP REVISI!!!
2. Asisten Teoritis
Nah kalo asisten tipe ini paling serius sepanjang kehidupan praktikum. Segala hal yang kita lakukan harus berlandaskan teori, dioperasikan dengan rumus, dan dibuktikan dengan hasil eksperimen. Asisten ini biasanya berpenampilan dengan kacamata tebal, muka super flat, senyuman yang sangat irit, dan ansos (karena teman sejatinya buku haha).Â
Kamu harus banyak-banyak membaca referensi sebelum praktikum dengan asisten yang satu ini. Kalo engga ya nilaimu jeblok. Oh iya, selain itu juga asisten tipe ini jarang mengeluarkan suara. Tapi, sekalinya menjelaskan teori bisa (terasa) sampai 3 sks lho!
3. Asisten Pelit
Tipe asisten yang satu ini hampir seperti gabungan asisten perfeksionis dan asisten teoritis. Praktikan dituntut untuk memberikan hasil yang sempurna.Â
Murni dengan usahanya harus menguasai teori, rumus, dan pintar bereksperimen. Namun, berbeda dengan asisten teoritis yang saat menjelaskan bisa (terasa) sampai 3 sks, asisten tipe ini kalau ditanya teori justru akan bertanya balik. Misalnya "Emangnya kamu gak baca teori?", "Bukannya modulnya udah dikasih ya?" atau "Sebelum praktikum kamu ga belajar dulu?".Â
Yaaa cuma bisa pasrah deh kalo ditanya gitu, toh memang kamu gak baca teori, gak baca modul, dan gak belajar dulu kan? Hahaha. Sedihnya lagi, selain pelit teori, tipe asisten ini juga biasanya pelit dalam memberikan nilai. RIP praktikan.
4. Asisten AsikÂ
Keep calm wahai praktikan. Tidak semua asisten laboratorium itu mengerikan layaknya monster yang ada di benak kalian. Banyak juga asisten yang asik yang bisa bikin suasana praktikum santai tapi juga serius.Â
Asisten tipe ini biasanya masih bisa diajak bercanda dan memiliki selera humor rendah (baca: receh). Jadi, selama apapun kamu praktikum akan terasa sebentar karena dibawa asik.
5. Asisten Idaman
Nah tipe asisten yang satu ini biasanya memiliki paras yang tampan dan cantik. Bawaannya cool dan santai. Betah deh lama-lama praktikum sama asisten yang satu ini hehe. Gak heran kalo sampai ada praktikan yang naksir sama asisten tipe ini. Tapi, selama praktikum tetap harus ada batasannya ya!
Nah itu dia 5 tipe asisten laboratorium. Tentunya ada kemungkinan tipe lain yang akan kamu temui saat praktikum nanti, mungkin juga ada yang tidak kamu temui atau bahkan tidak ada satupun tipe asisten diatas yang kamu temui saat nanti kamu praktikum. Semua itu bergantung kepada takdir yang mempertemukan kamu dengan tipe asisten yang seperti apa.Â
Seperti apapun tipe asisten yang kamu temui nanti saat praktikum tetaplah bersikap baik dan menjadi terhormat. Karena sesungguhnya tidaklah mudah menjadi seorang asisten praktikum yang harus menghadapi berbagai tipe praktikan yang juga berbeda-beda. Ikhlas dan saling menghargai adalah kunci agar praktikum berjalan dengan efektif.
Selamat melaksanakan praktikum bagi mahasiswa baru dan bagi mahasiswa yang masih melaksanakan praktikum. Dan semangat bertugas bagi asisten praktikum.
