Era tahun 2000 ada sebuah nasyd yang cukup menyentuh hati yang berjudul Teman Sejati (Bradher). Tiap mendengar nasyd itu saya selalu terharu mengingatkan tentang cinta sejati yang dibalut karena Cinta pada Allah saja. Mahabatullah adalah indikasi kesempurnaan iman seorang muslim.
Rasulullah bersabda:
"Barangsiapa yang mencintai karena Allah, membenci karena Allah, memberi karena Allah dan tidak memberi karena Allah, maka sungguh telah sempurna Imannya."*Hadits riwayat Abu Dawud dan At-Tirmidzi
Bicara tentang cinta memang sesuatu yang indah, seperti ungkapan pujangga terkenal yakni Jalaluddin Rumi berkata  "Karena cinta, duri menjadi mawar. Karena cinta, cuka menjelma anggur segar." Itulah cinta yang membuat segala hal menjadi indah, berwarna  dan membahagiakan.
Pujangga yang lain Boona Muhammed berkata : "Kau tidak akan pernah menemukan cinta sejati sampai kau belajar mencintai Allah terlebih dahulu."
Maka tempatkan cinta tertinggi hanya untuk Allah saja. Mohonlah do'a  seperti yang dicontohkan Rasulullah SAW yang bersabda dalam satu doanya:Â
"Ya Allah, berilah aku rezeki cinta-Mu dan cinta orang yang bermanfaat buat ku cintanya di sisi-Mu. Ya Allah segala yang Engkau rezekikan untukku di antara yang aku cintai, jadikanlah itu sebagai kekuatanku untuk mendapatkan yang Engkau cintai. Ya Allah, apa yang Engkau singkirkan diantara sesuatu yang aku cintai, jadikan itu kebebasan untuku dalam segala hal yang Engkau cintai."(Hadits riwayat At-Tirmidzi)
Lalu bagaimana carakya kita memupuk rasa cinta itu yakni Disunnahkan untuk memberitahukan cinta kepada orang yang dicintai, nendoakan saudaranya di saat tidak bersamanya, Meminta doa dari saudaranya, Menziarahi/ mengunjungi orang yang dicintai, duduk bersamanya, saling menjalin persaudaraan, serta saling memberi hadiah karena Allah SWTÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H