Ada berbagai hobi atau kegemaran yang digeluti orang. Umumnya hobi terbagi dua, yakni mengumpulkan sesuatu dan melakukan sesuatu. Dari keduanya, yang dipandang lebih berharga adalah hobi mengumpulkan sesuatu.
Soalnya, selain melatih kedisiplinan dan ketekunan, hobi seperti ini juga merupakan investasi untuk masa depan. Mungkin saja sekarang membeli benda A seharga satu juta rupiah. Dua puluh tahun mendatang siapa tahu berharga lima puluh juta rupiah.
Di Indonesia hobi yang banyak digeluti masyarakat, kemungkinan besar prangko. Mereka disebut filatelis. Sebenarnya para filatelis bukan hanya mengoleksi prangko.Â
Koleksi lain seperti carik kenangan dan sampul hari pertama, juga sering diburu. Dipastikan jumlah filatelis sangat banyak karena kantor-kantor pos ada di mana-mana.
Di bawah filatelis, terdapat numismatis. Numismatis adalah sebutan untuk kolektor uang-uang lama, baik berupa uang kertas maupun uang logam (koin). Sering kali seorang filatelis merangkap menjadi numismatis.
Pemerintah kita tidak pernah menerbitkan mata uang setiap tahun. Terakhir tahun 2016 lalu pemerintah menerbitkan sejumlah pecahan uang kertas dan uang logam.
Untuk memperkaya perbendaharaan koleksi, tentu saja para numismatis memiliki kiat-kiat khusus. Berbeda dengan prangko, mata uang kertas memiliki nomor seri. Nomor-nomor seri yang menarik inilah yang dibidik para numismatis. Meskipun tidak mahal sekali, mata uang nomor cantik diperjualbelikan beberapa kali lipat dari nilai nominal aslinya.
- Pertama, nomor-nomor yang diawali sederetan angka 0, misalnya 000001 hingga 000009.
- Kedua, nomor-nomor yang diakhiri sederetan angka 0, misalnya 100000 hingga 900000.
- Ketiga, nomor yang berurutan menaik atau menurun, misalnya 123456 atau 987654.
- Keempat, nomor kembar enam, misalnya 111111 hingga 999999.
Namun, mencari nomor-nomor seperti itu sulit bukan main. Saya menemukan nomor-nomor seperti dalam foto secara kebetulan saja. Dulu saya sering menukar lembaran besar dengan sebundel uang kecil.Â