Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Gambar Perahu pada Gua Kuno, Mengungkapkan Tradisi Pelayaran pada Masa Lalu

30 Juli 2017   18:31 Diperbarui: 30 Juli 2017   18:33 1839
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar perahu dari Pulau Muna (Foto: Katalog Pameran Gambar Cadas Prasejarah di Indonesia)

Minggu lalu, tepatnya pada 24---27 Juli 2017 para arkeolog menyelenggarakan Kongres Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia (IAAI) sekaligus Pertemuan Ilmiah Arkeologi (PIA). Kongres membicarakan berbagai persoalan dalam organisasi profesi, sekaligus pemilihan ketua umum baru. Sementara PIA membahas makalah-makalah hasil penelitian para arkeolog di seluruh Indonesia.

Sesuai tema PIA Pengembangan Arkeologi Kemaritiman, maka penyajian makalah terbagi dalam tiga komisi yaitu Identitas Budaya Maritim, Perkembangan Studi Kebudayaan Maritim, dan Pelestarian Sumber Daya Budaya Maritim. Peserta dari masing-masing komisi cukup besar. Setiap ruangan hampir terisi penuh. Mengingat cukup banyak makalah, saya ceritakan sedikit demi sedikit yah.

Jejak budaya maritim

Informasi tentang perahu banyak dibahas dalam PIA itu. Memang perahu merupakan salah satu bukti aktivitas budaya maritim. Menurut Ingrid H.E. Pojoh perahu terutama digunakan untuk sarana transportasi dari satu tempat ke tempat lain. Perahu sederhana dibuat dari bahan dasar kayu  dan menggunakan alat bantu gerak berupa dayung dan layar.

Gambaran bentuk perahu yang sangat tua berasal dari masa prasejarah. Masa prasejarah belum mengenal sumber tertulis. Salah satu buktinya berupa gambar cadas di Pulau Muna, Sulawesi Tenggara. Di Pulau Muna gambar perahu terdapat pada beberapa gua purba yaitu Metanduno, Kabori, Pominsa, Lakalombu, dan Maarewu.

"Dari hasil analisis bentuk diketahui terdapat dua tipe perahu yaitu perahu menggunakan layar dan perahu tanpa layar. Kedua tipe perahu masih bisa terlacak ujudnya dalam tradisi yang berkembang hingga kini di Pulau Muna," kata Ingrid, pengajar di Departemen Arkeologi UI.

Di Kalimantan juga ditemukan gambar perahu yang dilukiskan pada dinding gua kuno atau purba di kawasan karst Pegunungan Meratus. Bambang Sugiyanto dari Balai Arkeologi Kalimantan Selatan memaparkan, gambar-gambar perahu tersebut berwarna hitam. "Ini merupakan data baru yang bisa digunakan untuk mengungkapkan proses perkembangan teknologi pembuatan perahu dan tradisi pelayaran pada masa lalu di Kalimantan Selatan," kata Bambang.

Penelitian Bambang menggunakan metode penelitian deskripstif dengan penalaran induktif melalui pengamatan langsung di lapangan, diikuti studi perbandingan dan studi kepustakaan.

Perahu juga dikenal di Papua. "Budaya perairan mencerminkan penggunaan perahu sesuai dengan kondisi lingkungannya," demikian Zubair Mas'ud dari Balai Arkeologi Papua.

Menurut Zubair, di daerah pesisir perahu memperlihatkan bentuk yang seimbang dengan bantuan semang. Sementara pada wilayah danau hanya berupa perahu tunggal berbentuk lesung. Perahu di Papua, baik di pesisir maupun wilayah danau, memiliki ciri khas masing-masing. Ada yang menggunakan ukiran pada badan perahu dan ada yang bagian depannya berbentuk lonjong.

Sebenarnya masih banyak cerita tentang kemaritiman, antara lain bandar kuno, kekayaan bawah air Indonesia, peran perempuan, dan perlindungan untuk kapal karam. Nanti saya ceritakan pada tulisan selanjutnya.***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun