Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Museum Nasional Pasca Kebakaran Buka pada 15 Oktober 2024

12 Oktober 2024   06:34 Diperbarui: 12 Oktober 2024   06:46 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sisa-sisa kebakaran Museum Nasional September 2023 dalam bentuk foto dan kondisi nyata (Dokpri)

Setelah tutup karena kebakaran pada September 2023, Museum Nasional akan buka kembali pada 15 Oktober 2024. Masyarakat umum bisa berbondong-bondong ke sini untuk menikmati wajah baru Museum Nasional.

Jika Anda sering ke Museum Nasional, perbedaan itu akan terasa. Di Gedung A yang dikenal sebagai Gedung Arca, jumlah arca semakin sedikit. Beberapa arca yang tadinya ada di bagian halaman rumput, sekarang dikurangi jumlahnya. Bagitu pula arca di bagian dalam gedung. Hanya arca Bhairawa yang cukup tinggi, mungkin yang paling diingat. Arca ini masih berada pada tempatnya.

Arca Siwa Mahakala yang dikembalikan Belanda (Dokpri)
Arca Siwa Mahakala yang dikembalikan Belanda (Dokpri)

Undangan

Saat ini Museum Nasional dikelola oleh Museum dan Cagar Budaya (MCB) atau Indonesia Heritage Agency (IHA). Jumat, 11 Oktober 2024 saya diundang oleh IHA untuk menyaksikan wajah baru Museum Nasional.

Saya lihat memang terjadi banyak perubahan pada Museum Nasional. Ruang pameran semakin banyak dengan tema-tema tertentu. Banyak undangan dari berbagai kalangan, terkesan dengan ruang pameran dan tata pamer baru.

Sisa-sisa kebakaran gedung termasuk benda yang terselamatkan, meskipun agak rusak, bisa disaksikan di sini. Jendela kayu yang sudah menjadi arang dan tembok yang sudah amburadul, tentu menjadi saksi bisu dahsyatnya kebakaran. Sisa-sisa pecahan kaca masih bisa dijumpai di salah satu bagian. Karena itu ruangan ini diberi garis pembatas.

Banyak foto dan cerita tentang kebakaran yang bisa Anda ketahui. Bukan itu saja, pada ruang pameran temporer Anda bisa menyaksikan benda-benda budaya kita yang dikembalikan oleh Belanda. Repatriasi, begitu istilahnya. Ini untuk kesekian kalinya Belanda mengembalikan benda-benda budaya kita yang lama bermukim di sana.

Ada arca-arca batu berukuran besar, antara lain dari candi Singhasari di Jawa Timur. Arca Mahakala, Ganesha, dan Durga sekarang menemani arca Prajnaparamita yang telah kembali pada 1970-an. Arca-arca itu memiliki gaya seni dan bentuk yang bagus. Kalau tidak bagus, tentu Belanda enggan membawanya ke negeri mereka.

Arca Ganesha dalam wujud berdiri termasuk salah satu koleksi unik. Biasanya Ganesha, yang dalam mitologi adalah anak dewa Siwa, berada dalam posisi duduk. Ganesha dipercaya menjadi dewa ilmu pengetahuan dan kemakmuran. Sering dipakai sebagai lambang dunia pendidikan atau ilmu pengetahuan.

Koin yang dikembalikan Belanda, digunakan masyarakat Lombok pada abad ke-19 (Dokpri)
Koin yang dikembalikan Belanda, digunakan masyarakat Lombok pada abad ke-19 (Dokpri)

Lombok dan Bali

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun