Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lihat Tulang Kuda di Pameran, Jadi Ingat Istal yang Dirobohkan

27 September 2024   07:57 Diperbarui: 27 September 2024   08:17 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pro-kontra kalau menyangkut cagar budaya, tapi kajian ilmu pengetahuan selalu dikalahkan keputusan politis (Sumber: tangkapan layar google)

Di balik kemajuan saat ini, ternyata Kota Jakarta menyimpan segudang cerita, terutama dari bawah tanahnya. Cerita-cerita itu terkuak ketika proyek pembangunan terowongan kereta bawah tanah MRT tahap kedua antara Bundaran HI -- Jakarta Kota.  Banyak temuan bersejarah yang sudah terkubur lebih dari 400 tahun di bawah tanah itu.

Dulu memang nama Batavia pernah menjadi bagian dari sejarah Jakarta. Batavia dibangun oleh Vereenigde Oost-indische Compagnie (VOC) atau Kongsi Dagang Wilayah Hindia Timur. Wilayah Batavia direbut dari Kesultanan Banten pada 1619.

Melalui pembangunan sistem perkotaan, lengkap dengan benteng sebagai pelindung kota dan kanal untuk pengendalian banjir, Batavia berkembang menjadi pusat ekonomi penting di Nusantara. Bangsa-bangsa asing pun bergantian datang dan menetap di Batavia. Semua itu meninggalkan jejak sejarah yang kemudian tertimbun oleh proses alam dan pembangunan.

Dalam pembangunan salah satu ruasnya, pihak MRT melibatkan para arkeolog. Hal ini karena jalur sepanjang Jalan Gajah Mada dan Jalan Pintu Besar Selatan merupakan bagian dari pusat kota Batavia.

Kerangka kepala kuda yang ditemukan pada 2018 di jalur MRT (Dokpri)
Kerangka kepala kuda yang ditemukan pada 2018 di jalur MRT (Dokpri)

Temuan ribuan artefak

Temuan ribuan artefak dari jalur ini memperlihatkan dinamika kehidupan dan panjangnya perjalanan sejarah Kota Jakarta. Tentu saja objek-objek itu belum banyak diketahui oleh publik. Beruntung banyak pihak peduli pada informasi kesejarahan Jakarta. Berkat kolaborasi antara Perkumpulan Ahli Arkeologi Indonesia (IAAI) Komda Jabodetabek, Museum dan Cagar Budaya Kemendikbudristek, MRT, Dinas Kebudayaan DKI Jakarta,  KITLV Belanda, dan Bentara Budaya Jakarta, temuan-temuan itu dipamerkan untuk publik di Bentara Budaya Jakarta.

Pameran, yang dilengkapi dengan diskusi, diselenggarakan pada 24 September 2024 hingga 29 September 2024. Pameran dan diskusi itu bertema "Jakarta dari Bawah Tanah".  Menurut Ketua Pelaksananya, Berthold Sinaulan, kegiatan ini merupakan wujud pertanggungjawaban dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat luas bahwa setiap pembangunan di lokasi yang diduga situs bersejarah, perlu melibatkan arkeolog dan pakar terkait.

Selain peta Batavia, objek-objek temuan yang dipamerkan antara lain keramik, tulang hewan, benda kayu, benda logam, dan benda tanah liat. Pameran dilengkapi foto, pemutaran video, dan pemandu.

Istal museum yang dirobohkan sebagaimana Kompas, 5/11/2012 (Sumber: tangkapan layar blog hurahura.wordpress.com)
Istal museum yang dirobohkan sebagaimana Kompas, 5/11/2012 (Sumber: tangkapan layar blog hurahura.wordpress.com)

Tulang hewan

Temuan tulang hewan dalam pameran cukup menarik. Rupanya rangka kuda pernah terpendam di areal pembangunan MRT. Tulang kuda ditemukan pada ekskavasi 2018. Lokasi penemuan berada di selatan stasiun Jakarta Kota di kedalaman lebih dari 3 meter. Dulu lokasi penemuan masih berupa kanal Tijgergracht. Kini kanal tersebut telah ditimbun, berubah menjadi Jalan Pinangsia dan Jalan Lada.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun