Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Detail Koin Menjadi Bahan Pertimbangan Kolektor Uang

17 Juni 2024   06:52 Diperbarui: 17 Juni 2024   06:55 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1 Cent dalam kondisi ciamik berikut informasi koleksi (Sumber: en.numista.com)

Secara umum ada beberapa hal yang menjadi bahan pertimbangan seorang kolektor mata uang dalam berkoleksi. Kolektor uang logam atau koin, misalnya, hampir selalu mendambakan koleksi yang unik, langka, dan dalam kondisi bagus. Ini untuk kolektor yang sudah lama berkecimpung di dunia perkoleksian. Namun untuk kolektor pemula biasanya memiliki koleksi seadanya sudah menjadi kebahagiaan buat dirinya.

Dalam berkoleksi, seorang kolektor selalu memperhatikan grade atau tingkat kondisi sebuah koin. Koin yang paling disenangi tentu saja koin yang bagus, dalam arti detail sebuah koleksi masih terlihat jelas. Misalnya tulisan Nederlandsch-Indie masih jreng, begitu pula tahun pengeluaran dan unsur-unsur dalam koin lainnya.

1 Cent dalam kondisi ciamik berikut informasi koleksi (Sumber: en.numista.com)
1 Cent dalam kondisi ciamik berikut informasi koleksi (Sumber: en.numista.com)

Detail koin

Detailnya bagus, detailnya masih oke, atau detailnya kurang. Begitulah kalau seorang kolektor melihat sebuah koin. Detail bagus bisa dilihat dari koleksi koin 1 Cent yang dimuat dalam laman en.numista.com. Inilah kehebatan laman tersebut, mampu memberi narasi pada koin-koin yang pernah beredar di negara kita.

Detail masih oke bisa dilihat pada koleksi saya. Meskipun bertahun 1856---bayangkan sudah berumur lebih dari 100 tahun---tulisan pada koin tersebut masih terbaca. Nah, buat kolektor pemula, koleksi seperti ini pun masih layak koleksi. Susah sekali mencari koleksi dengan detail sempurna atau bagus.

Informasi lainnya dari koin 1 Cent (Sumber: en.numista.com)
Informasi lainnya dari koin 1 Cent (Sumber: en.numista.com)

Detail kurang bisa terlihat pada koin yang kotor atau aus. Bisa saja tulisan Nederlandsch-Indie-nya tidak sempurna. Sebagai contoh, huruf d-nya aus, sehingga tidak terbaca. Atau bisa juga timbul bercak atau karat pada satu atau lebih huruf tersebut.

Perlu diketahui koin 1 Cent itu--dikenal sebagai Sen Buntu--untuk membedakannya dari koin 1 Cent yang di tengahnya bolong---dikenal sebagai Sen Bolong, pertama kali dikeluarkan pada 1855. Seingat penulis ada 20-an angka tahun pada Sen Buntu itu. Angka tahun terakhir 1929. Setelah itu, mulai 1936, dikeluarkan Sen Bolong. Mungkin untuk memudahkan penyimpanan, dengan cara memasukkan tali pada bagian tengah koin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun