Penggemar koleksi mata uang tentu paham kalau selama ini ada mata uang kertas dan mata uang logam (koin). Koleksi-koleksi tersebut memiliki berbagai kondisi, antara lain kotor, bersih, aus, sobek, dan karat. Kalau dirinci secara detail, ada berbagai istilah yang diciptakan oleh kalangan kolektor atau numismatis.
Sebagai penggemar pemula, sebaiknya kita mengoleksi benda dalam kondisi apa adanya. Tentu bukan koleksi yang sudah berkarat atau aus berat. Bukan pula yang sudah sobek atau compang-camping. Pilihlah mata uang yang layak koleksi.
Koin 1 Cent
Kali ini saya ingin sedikit cerita tentang koleksi koin. Banyak koin pernah diterbitkan dan diedarkan oleh penguasa di Nusantara sejak zaman kolonial. Salah satu negara yang cukup lama menjajah negeri kita adalah Belanda. Maka koin Nederlandsch-Indie banyak beredar di sini.
Salah satu koin yang cukup banyak adalah koin 1 Cent. Di kalangan kolektor dikenal sebagai sen bolong. Maklum ada lubang di bagian tengah.
Koin 1 Cent mulai diterbitkan pada 1936. Selanjutnya koin ini diterbitkan kembali pada 1937, 1938, 1939, 1942, dan 1945. Dari sekian banyak tahun emisi, yang paling banyak beredar adalah emisi 1945.
Sebagai kolektor, tentu kita mengetahui bahwa ada uang yang sudah pernah dipakai dan ada yang belum pernah dipakai bertransaksi. Kolektor kelas atas biasanya mencari koleksi yang belum pernah dipakai bertransaksi. Apalagi kolektor berkantong tebal, harga tinggi pun tidak menjadi masalah.
Sekadar informasi, koin 1 Cent emisi 1942 lebih sulit dijumpai di pasaran, dibandingkan koin sejenis emisi 1945. Kalaupun ada, biasanya pernah dipakai bertransaksi sehingga kondisinya kurang oke. Entah kotor atau berkarat, entah aus atau penyok. Koin 1 Cent 1942 memiliki tanda P, berarti dicetak di Philadelphia, AS.
Saya punya beberapa koin 1 Cent dari 1936 hingga 1945. Namun sebagian besar koleksi bekas pakai sehingga kondisi koleksi kurang mulus. Hanya beberapa koleksi masih mulus.