Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Lagi-lagi Berita Hoaks tentang Harga Koin

16 Oktober 2023   10:53 Diperbarui: 16 Oktober 2023   11:42 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebagian koleksi pribadi koin Rp 5, 1970 (Sumber: dokpri)

Coba bandingkan dengan koin yang ditawarkan dengan harga 10 juta itu. Apakah laku terjual? Tidak, meskipun sudah dilihat berkali-kali. Harganya tidak masuk akal. 

Di FB banyak komentar lucu. Maklum anggota grup sebagian besar kolektor uang. "Siapa yang mau beli harga segitu," kata Edca. "Mungkin dijual di Planet Mars," sambung Andi.

Lain lagi komentar Toto, "Hadewh, nih yang bikin konten kayak gini harusnya tanggung jawab. Dia yang harus beli duluan". Komentar 'sadis' diberikan Rafli, "Semalam saya jual 15 biji laku 150 juta. Cuma sampai rumah saya diusir bapakku gegara jual koin beserta sawah bapakku".

Perbandingan harga yang tidak waras/kiri dan harga waras/kanan (Sumber: tangkapan layar tokopedia)
Perbandingan harga yang tidak waras/kiri dan harga waras/kanan (Sumber: tangkapan layar tokopedia)

Kalau harganya tinggi, taruhlah Rp 200 ribu sekeping, saya pun rela menjual koleksi saya. Soalnya saya punya sekitar 20 keping sebagaimana terlihat dalam foto. Koleksi milik saya berada dalam kondisi lustre atau belum pernah dipakai bertransaksi. Jadi masih kinclong.

Terus terang, saya lama sebagai jurnalis. Jadi geram saja membaca berita dalam media daring yang asal tulis. Informasi yang justru membodohi masyarakat, bukan mencerdaskan masyarakat. Harus ada tindakan untuk media arus liar seperti itu, entah oleh Kominfo atau PWI.***

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun