Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Prasasti Kuno Ampeldento Menyebut Nama Raja Kertanegara dan Mpu Glen

26 Januari 2023   19:25 Diperbarui: 1 Februari 2023   13:30 936
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Potongan Prasasti Ampeldento terdiri atas tiga baris (Sumber: YouTube Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XI)

Yang menarik, prasasti itu menyebut nama Mpu Glen. Nama ini belum pernah disebutkan dalam sumber tertulis lain. Siapakah sosok Mpu Glen itu? 

Menurut Ismail Lutfi, diduga Mpu Glen punya hubungan erat dengan Raja Kertanegara, penguasa terakhir Kerajaan Singhasari atau Kerajaan Tumapel.

Adakah hubungan Mpu Glen dengan Mpu Mada atau Gajah Mada, juga belum jelas. Gajah Mada adalah patih terkenal dari Kerajaan Majapahit.

Ismail Lutfi bisa membaca tulisan kuno itu karena ia seorang epigraf atau ahli membaca prasasti. Ia aktif dalam organisasi profesi Perkumpulan Ahli Arkeologi Indonesia dan Perkumpulan Ahli Epigrafi Indonesia.

Ada beberapa aksara aus atau rusak. Namun kalau sedikit masih bisa direka-reka. Dalam dunia epigrafi, biasanya aksara yang hilang diberi tanda titik-titik atau tanda hubung.

Kita belum tahu sebab-sebab dikeluarkannya prasasti tersebut karena bagian atas belum ditemukan. Kita juga belum bisa memastikan apakah ada sumpah bagi siapa saja pelanggar isi prasasti.

Prasasti Ampeldento kemungkinan bisa dihubungkan dengan Prasasti Gajah Mada karena sezaman. Kita harapkan pula ada temuan prasasti lain yang sezaman sehingga membuka tabir sosok Mpu Glen.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun