Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Koin 1 Cent Nederlandsch-Indie Disebut Sen Buntu dan Sen Bolong

8 Agustus 2022   18:41 Diperbarui: 8 Agustus 2022   18:52 4211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koin 1 Cent buntu/kiri dan 1 Cent bolong/kanan (Sumber: colnect.com)

Kalau hanya disebut koin 1 cent Nederlandsch-Indie, tentu banyak orang bertanya-tanya, apalagi kolektor uang. "Koin yang mana?" mungkin begitu.

Koin 1 cent terdiri atas dua jenis dengan tahun pengeluaran berbeda. Hanya bahannya sama-sama dari tembaga yang dicirikan berwarna coklat.

Koin yang lebih tua dikenal sebagai 'sen buntu'. Para kolektor uang atau numismatis pasti tahu hal ini. Ciri utama koin sen buntu adalah tidak memiliki lubang di bagian tengah.

Pertama kali koin sen buntu dikeluarkan pada 1855. Sepengetahuan penulis, koin sen buntu terakhir beremisi 1929. Ada 22 koin sen buntu dengan variasi tahun pengeluaran. Inilah yang sering diburu para numismatis, kelengkapan variasi. Apalagi berada dalam kondisi bagus, seperti tidak ada karat dan tulisan terlihat jelas. Lustre atau kilau, begitu istilah dalam numismatik.

Koin 1 cent yang satu lagi bolong di bagian tengah. Di kalangan numismatis dikenal sebagai 1 cent bolong. Koin ini dikeluarkan pertama kali pada 1936, lalu 1938, 1939, 1942, dan 1945. Bahkan emisi 1945 memiliki tiga variasi.

Lihat juga [Di Sini].

Koin 1 cent bolong masih digunakan setelah kemerdekaan Indonesia. Jumlah yang beredar masih sangat banyak. Bahkan karena banyaknya, sering dijual secara kiloan.

Kedua jenis koin, 1 cent buntu dan 1 cent bolong, umumnya berada dalam kondisi berkarat. Hanya numismatis profesional mampu mendapatkan kondisi yang bagus sekali atau lustre. Kondisi lustre tentu layak di-grading atau sertifikasi. Inilah yang menyebabkan harga jual semakin mahal. Maklum biaya grading koin cukup tinggi. Adanya grading tentu memuaskan numismatis profesional. Apalagi bila diperoleh melalui balai lelang internasional.

Demikianlah sedikit pencerahan terhadap koin 1 cent buntu dan 1 cent bolong. Semoga semakin jelas soal harga. Jika kondisi koin penuh karat atau tidak sempurna, tentu akan murah. Sebaliknya kalau mulus, sebagaimana foto dari colnect.com di atas, akan lebih mahal.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun