Mohon tunggu...
Djulianto Susantio
Djulianto Susantio Mohon Tunggu... Freelancer - Arkeolog mandiri, senang menulis arkeologi, museum, sejarah, astrologi, palmistri, olahraga, numismatik, dan filateli.

Arkeotainmen, museotainmen, astrotainmen, dan sportainmen. Memiliki blog pribadi https://hurahura.wordpress.com (tentang arkeologi) dan https://museumku.wordpress.com (tentang museum)

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

India Boleh Juara Piala Thomas, Namun Belum Ada Kampiun Putra di Perorangan

18 Juli 2022   07:48 Diperbarui: 18 Juli 2022   07:50 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ginting/kiri dan pasangan Leo/Daniel/kanan juara Singapura Terbuka (Sumber: PBSI melalui kompas.com)

India meraih Piala Thomas pada pertengahan Mei 2022, setelah mengalahkan Indonesia dengan 3-0. Apakah ini merupakan bukti bahwa India lebih hebat dari Indonesia atau tim dari negara lain? Ternyata, juara Piala Thomas saja tidak menjamin pebulutangkis India lebih hebat dari pebulutangkis berbagai negara kuat.

Terbukti setelah Piala Thomas, ada berbagai turnamen bulutangkis internasional. Untuk skala cukup besar, turnamen-turnamen itu diselenggarakan di Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Tidak ada pemain tunggal dan ganda putra India yang juara di ajang itu.

Dalam turnamen terakhir, Singapura Terbuka, yang menjadi juara adalah Indonesia (tunggal putra, ganda putra, dan ganda putri), Thailand (ganda campuran), dan India (tunggal putri). Melihat prestasi kemarin, tentu saja Indonesia lebih unggul dari India, termasuk dari negara-negara kuat lain. Tetapi mengapa Indonesia kalah dari India di Piala Thomas, tentu ada faktor-faktor lain.

Seimbang

Boleh dibilang sejak beberapa tahun terakhir, prestasi pemain bulutangkis dari sejumlah negara termasuk seimbang. Tidak ada pemain yang mendominasi penuh. Saat ini pemain tunggal putra yang belum terkalahkan adalah Victor Axelssen dari Denmark. Namun unggul di putra saja tidak menjamin Denmark hebat. Dalam Piala Thomas Mei lalu, tim Denmark dikalahkan tim India di semifinal.

Memang amat berbeda antara antara turnamen perorangan dengan beregu seperti Piala Thomas. Dalam Piala Thomas ada kesinambungan karena mempertandingkan lima partai, terdiri atas tiga tunggal dan dua ganda. Perlu strategi untuk menghadapi lawan. Kalah di partai pertama dan kedua, misalnya, belum tentu sebuah tim akan kalah. Bisa jadi keadaan akan berbalik ketika partai ketiga, keempat, dan kelima diraih tim lawan. Segala kemungkinan bisa terjadi di lapangan. Apalagi lewat strategi pelatih.

Dominasi negara dan dominasi pemain secara individu jelas beda. Para pemain terbilang seimbang, bisa saling mengalahkan. Seperti dalam Piala Thomas lalu, India dikalahkan Cina Taipei dengan angka 3-2 dalam penyisihan grup. Setelah itu, Cina Taipei dikalahkan Jepang dengan 3-2 dan Jepang dikalahkan Indonesia juga dengan 3-2.

Tim manakah yang akan menjadi juara Piala Thomas 2024, masih sulit diprediksi. Bisa saja Indonesia dipandang tim terkuat karena memiliki sejumlah ganda putra andal.

Kompetisi bulutangkis terbilang sangat ketat. India boleh menjadi juara Piala Thomas 2022. Namun setelah itu belum ada kampiun putra India di kategori perorangan.

Para pemain bisa saling mengalahkan. Kita tentu masih berharap Indonesia akan merebut Piala Thomas kembali.***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun